Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Washington sedang melakukan tindakan kolektif dengan para mitranya di Myanmar. ”Kami sendiri dapat mengenakan biaya yang cukup besar. Kami dapat mengenakan biaya yang bahkan lebih tinggi dengan bekerja sama dengan mitra dan sekutu yang berpikiran sama,” tutur Price.
Pengaruh Asia
Meski begitu, para analis mengatakan junta baru Myanmar tidak akan terisolasi seperti kondisisebelumnya, dengan Tiongkok, India, tetangga Asia Tenggara dan Jepang tidak mungkin memutuskan hubungan karena kepentingan strategis negara itu.Derek Mitchell, mantan duta besar AS untuk Myanmar, mengatakan sangat penting untuk melibatkan negara-negara seperti Jepang, India, dan Singapura dalam memberikan tanggapan yang kuat.
"Kuncinya bukan hanya apa yang dilakukan Amerika. Ini akan menjadi cara kita mengajak orang lain bersama kita, sekutu yang mungkin memiliki lebih banyak kekuatan dalam permainan, lebih berpengaruh, atau setidaknya hubungan yang lebih baik dengan para pemain kunci,” sebut Mithcell.
Badan hak asasi manusia tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mempertimbangkan resolusi pada hari Jumat yang dirancang oleh Inggris dan Uni Eropa yang mengutuk kudeta dan menuntut akses segera bagi pengawas.
Namun, para diplomat mengatakan Tiongkok dan Rusia - yang keduanya memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata Myanmar - diperkirakan akan mengajukan keberatan atau mencoba melemahkan teks tersebut. Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan pekan lalu yang menyerukan pembebasan Suu Kyi tetapi tidak mengutuk kudeta tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News