Kuala Lumpur: Partai politik Malaysia telah mencapai konsensus untuk menghentikan politik lama, kata pemimpin oposisi Anwar Ibrahim pada Selasa 17 Agustus 2021. Dia menambahkan bahwa Raja Malaysia telah menyerukan para pemimpin partai untuk bergerak menuju ‘politik baru’ yang membawa perdamaian dan harmoni bagi rakyat.
Berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Anwar mengatakan bahwa semua pemimpin partai politik diingatkan untuk tetap bersatu dalam menghadapi krisis covid-19.
Baca: UMNO Akan Ajukan Ismail Sabri sebagai Calon PM Malaysia.
Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengatakan bahwa selain menemukan calon perdana menteri yang mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen di parlemen, raja menekankan bahwa harus ada pergeseran ke ‘politik baru’.
“Di bawah bentuk politik baru, mereka yang meraih kemenangan tidak bisa menindas mereka yang kalah seperti yang telah terjadi sebelumnya,” kata seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 18 Agustus 2021.
“Oleh karena itu perlu ada mobilisasi upaya dari semua pihak, dengan pemahaman baru, konsensus baru untuk bekerja sama menangani covid-19 dan mengangkat kembali perekonomian negara,” imbuhnya.
“Ada konsensus di antara mereka yang hadir di audiensi kerajaan untuk menghentikan politik lama yang melelahkan dan membosankan,” tegas pimpinan koalisi Pakatan Harapan itu.
“Masalahnya bukan hanya tentang penunjukan perdana menteri baru, tetapi yang lebih penting seperti yang ditekankan oleh raja dan wakil raja untuk bergerak menuju bentuk politik baru yang lebih damai dan harmonis bagi rakyat,” tambahnya.
Sebelumnya pada Selasa 17 Agustus, para pemimpin partai politik menuju ke Istana Negara untuk audiensi kerajaan. Ini dilakukan ketika raja memulai proses untuk mengidentifikasi perdana menteri baru setelah pengunduran diri Muhyiddin Yassin.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan