Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan ASEAN Ministrial Meeting (AMM) secara virtual.
"Sudah 100 hari berlalu sejak ALM di Jakarta, saya secara terus terang menyampaikan saat ini tidak terjadi perkembangan yang signifikan dalam implementasi 5PCs," tutur Retno dalam jumpa pers virtual, Senin, 2 Agustus 2021.
"Indonesia berharap agar Myanmar dapat segera menyetujui usulan ASEAN mengenai penunjukkan Utusan Khusus," ucapnya.
Menlu Retno menambahkan, Utusan Khusus harus dapat segera bekerja dengan mandat yang jelas dari ASEAN. Menurutnya, Utusan Khusus harus dipastikan mendapatkan jaminan akses penuh untuk menjalankan tugasnya di Myanmar.
"Indonesia juga mendesak agar implementasi 5PCs lainnya dapat segera dilakukan karena terus terhambatnya implementasi 5PCs, tidak membawa kebaikan bagi ASEAN. Saya ulangi, terus terhambatnya implementasi 5PCs tidak membawa kebaikan bagi ASEAN. Oleh karenanya, sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive," imbuhnya.
RI mengharapkan penunjukkan Utusan Khusus dapat diputuskan dalam pertemuan AMM. Indonesia juga berharap adanya komitmen dari militer Myanmar untuk memberikan akses penuh pada Utusan Khusus untuk menjalankan tugasnya.
"Jika pertemuan ini gagal memastikan langkah konkrit implementasi 5PCs maka Indonesia mengusulkan, bahwa isu mengenai tindak lanjut 5PCs ini dikembalikan dikembalikan ke para Pemimpin ASEAN karena mandatnya adalah sekali lagi dari para Pemimpin kita coba implementasikan," terang Retno.
Menlu Retno menegaskan, ASEAN tidak boleh diam membiarkan penderitaan rakyat Myanmar. Pasalnya, saat ini mereka membutuhkan bantuan kemanusiaan.
"Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan ASEAN segera mengambil langkah pemberian bantuan kemanusiaan, termasuk untuk kaum perempuan dan anak-anak," tegas Retno.
Pada akhir April lalu, ASEAN menyepakati lima konsensus mengenai Myanmar.
Konsensus pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya. Kedua, dialog konstrukstif di antara semua pihak terkait harus ada untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat Myanmar.
"Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal," demikian isi konsensus tersebut.
Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui ASEAN Humanitarian Assistance (AHA) Center. Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.
Baca: Militer Myanmar Janjikan Pemilu pada Agustus 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News