Pedemo Myanmar yang terluka dirawat akibat serangan dari pihak junta militer. Foto: AFP
Pedemo Myanmar yang terluka dirawat akibat serangan dari pihak junta militer. Foto: AFP

Pedemo Myanmar yang Terluka Takut Ditangkap di Rumah Sakit Militer

Fajar Nugraha • 11 Juni 2021 07:39

 
Suami Ngwe Nu Nu ditembak di matanya oleh pasukan keamanan dalam perjalanannya untuk bekerja di broker beras di pusat kota Myingyan pada akhir April.
 
Sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga, ia dibawa ke Mandalay untuk berobat, tetapi meninggal di rumah sakit beberapa hari kemudian, meninggalkan Ngwe Nu Nu sendirian dan berhutang budi atas pengobatannya.

"Saya mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan hidupnya," katanya kepada AFP.
 
"Sekarang saya tidak tahu bagaimana bertahan hidup tanpa dia,” imbuh Ngwe Nu Nu.
 
Saat kudeta memasuki bulan kelima -,dan dengan pejabat bea cukai di antara mereka yang mogok,- pengadaan obat-obatan juga semakin sulit.
 
“Selama sebulan terakhir kami mengalami kesulitan dalam mendapatkan beberapa bahan medis untuk operasi, karena stok habis,” pengakuan seorang dokter yang merawat pengunjuk rasa yang terluka di Mandalay mengatakan kepada AFP.
 
"Jika ini berlangsung lebih lama, itu akan berdampak lebih serius pada pasien," pungkas dokter yang tidak mau disebutkan namanya itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan