Menlu AS Mike Pompeo akan berkunjung ke Indonesia. Foto: AFP
Menlu AS Mike Pompeo akan berkunjung ke Indonesia. Foto: AFP

Menlu AS ke Indonesia Demi Menghalau Pengaruh Tiongkok

Fajar Nugraha • 23 Oktober 2020 11:03
Jakarta: Setelah Menteri Pertahanan Prabowo mengunjungi AS, dalam rencana Menlu AS Mike Pompeo akan datang ke Indonesia. Kedatangan Pompeo dijadwalkan pada minggu depan.
 
Menjadi pertanyaan di masa pandemi covid-19 ini dan mendekatnya pelaksanaan Pemilihan Presiden di AS, mengapa para pejabat AS intens berhubungan dengan para mitranya di Indonesia.
 
Baca: Menlu AS Akan Berkunjung ke Indonesia, Apa yang Dicari?.

“Kemungkinan besar ini terkait dengan kekhawatiran AS terhadap Indonesia yang dianggap terlalu dekat dengan Tiongkok,” ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Jumat 23 Oktober 2020.
 
“Belakangan ini Tiongkok sangat agresif di Laut China Selatan. Bahkan dengan kekuatan ekonominya dan penemuan vaksin telah mengembangkan pengaruh di negara-negara kawasan,” imbuh Hikmahanto.
 
Lebih lanjut Hikmahanto menambahkan, agresivitas ekonomi Negeri Tirai Bambu bahkan menurut buku putih Kementerian Pertahanan AS yang memungkinkan China meminta sejumlah negara untuk membangun pangkalan militer, termasuk Indonesia.
 
“AS tentunya berrharap Indonesia berada dibelakang mereka. Permintaan AS untuk mendaratkan pesawat tempur mata- mata dapat diartikan demikian,” jelasnya.
 
“Disinilah pentingnya pengambil kebijakan di Indonesia untuk menjaga politik luar negeri bebas aktif baik terhadap Tiongkok, AS, maupun negara manapun,” tegas Hikmahanto.

Penolakan pesawat mata-mata

Isu Indo-Pasifik mungkin menjadi salah satu yang akan dibahas oleh Pompeo. Tetapi tidak bisa diabaikan pula bahwa AS saat ini tengah terlibat ketegangan dengan Tiongkok.
 
Namun dalam sebuah laporan yang dikutip dari Channel News Asia, Indonesia telah menolak pengajuan dari AS agar pesawat mata-mata P-8 Poseidon bisa mendarat dan mengisi bahkan bakar di wilayah Indonesia. Pendekatan sempat dilakukan kepada Menhan dan Menlu Indonesia sebelum akhirnya ditolak oleh Presiden Joko Widodo.
 

 
Greg Poling, seorang analis Asia Tenggara dari Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Washington D.C mengatakan, "mencoba mendapatkan hak pendaratan untuk pesawat mata-mata adalah contoh jangkauan yang ceroboh".
 
"Ini merupakan indikasi betapa sedikit orang di Pemerintah AS yang memahami Indonesia," kata Poling.
 
"Ada aturan yang jelas untuk apa yang dapat Anda lakukan, dan jika menyangkut Indonesia, permintaan itu seperti membiarkan pasukan asing menginjak-injak kedaulatan,” tegas Poling.
 
AS baru-baru ini menggunakan pangkalan militer di Singapura, Filipina, dan Malaysia untuk mengoperasikan penerbangan P-8 di atas Laut China Selatan.

Bersama GP Anshor

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengonfirmasi rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, pekan depan.
 
Baca: Ke Indonesia, Menlu AS Hadiri Forum Gerakan Pemuda Anshor.
 
Selain melakukan pertemuan bilateral dengannya, Retno mengatakan Pompeo akan hadir dalam Forum Gerakan Pemuda Anshor.
 
"Secretary Pompeo juga akan hadir dalam Forum Gerakan Pemuda Anshor mengenai dialog agama dan peradaban," kata Retno dalam jumpa pers mingguan secara daring, Kamis, 22 Oktober 2020.
 
Amerika Serikat, kata Retno merupakan salah satu mitra penting Indonesia. Karenanya, Indonesia ingin terus membangun kemitraan kokoh yang saling menguntungkan dan menghormati dengan AS.
 
"Komitmen kuat peningkatan kemitraan ini tercermin dengan intensifnya saling kunjung pejabat kedua negara bahkan di masa pandemi ini," imbuh Menlu Retno.
 
Selain Indonesia, Pompeo akan melawat ke India, Sri Lanka dan Maladewa. Kunjungan Menlu Pompeo akan berlangsung pada 25 hingga 30 Oktober.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan