Greg Poling, seorang analis Asia Tenggara dari Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Washington D.C mengatakan, "mencoba mendapatkan hak pendaratan untuk pesawat mata-mata adalah contoh jangkauan yang ceroboh".
"Ini merupakan indikasi betapa sedikit orang di Pemerintah AS yang memahami Indonesia," kata Poling.
"Ada aturan yang jelas untuk apa yang dapat Anda lakukan, dan jika menyangkut Indonesia, permintaan itu seperti membiarkan pasukan asing menginjak-injak kedaulatan,” tegas Poling.
AS baru-baru ini menggunakan pangkalan militer di Singapura, Filipina, dan Malaysia untuk mengoperasikan penerbangan P-8 di atas Laut China Selatan.
Bersama GP Anshor
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengonfirmasi rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, pekan depan.Baca: Ke Indonesia, Menlu AS Hadiri Forum Gerakan Pemuda Anshor.
Selain melakukan pertemuan bilateral dengannya, Retno mengatakan Pompeo akan hadir dalam Forum Gerakan Pemuda Anshor.
"Secretary Pompeo juga akan hadir dalam Forum Gerakan Pemuda Anshor mengenai dialog agama dan peradaban," kata Retno dalam jumpa pers mingguan secara daring, Kamis, 22 Oktober 2020.
Amerika Serikat, kata Retno merupakan salah satu mitra penting Indonesia. Karenanya, Indonesia ingin terus membangun kemitraan kokoh yang saling menguntungkan dan menghormati dengan AS.
"Komitmen kuat peningkatan kemitraan ini tercermin dengan intensifnya saling kunjung pejabat kedua negara bahkan di masa pandemi ini," imbuh Menlu Retno.
Selain Indonesia, Pompeo akan melawat ke India, Sri Lanka dan Maladewa. Kunjungan Menlu Pompeo akan berlangsung pada 25 hingga 30 Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News