Polisi Myanmar berhadapan dengan para pedemo di Naypyidaw pada Selasa 9 Februari 2021. Foto: AFP
Polisi Myanmar berhadapan dengan para pedemo di Naypyidaw pada Selasa 9 Februari 2021. Foto: AFP

Televisi Myanmar Sebut Anggota Polisi Terluka oleh Pedemo Agresif

Renatha Swasty • 10 Februari 2021 08:38

 
Partai Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu 2015 tetapi transisi ke demokrasi terhenti oleh kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintahannya saat sedang bersiap untuk memulai masa jabatan keduanya. Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi menyapu 8 November pemilihan.
 
Baca: Tiga Pedemo Terluka akibat Peluru Karet Polisi Myanmar.

Militer mengutip kecurangan pemilu sebagai pembenaran untuk pengambilalihan tersebut. Komisi pemilihan menepis tuduhan penipuan.
 
Janji pada Senin dari pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing untuk akhirnya mengadakan pemilihan baru dalam pidato pertamanya sejak merebut kekuasaan menuai cemoohan. Dia mengulangi tuduhan penipuan yang tidak terbukti dalam pemilu.
 
Min Aung Hlaing mengatakan junta akan membentuk "demokrasi yang benar dan disiplin", berbeda dengan era pemerintahan militer sebelumnya, yang membawa tahun-tahun isolasi dan kemiskinan.
 
Dia tidak memberikan kerangka waktu tetapi junta mengatakan keadaan darurat akan berlangsung satu tahun.
 
Media pemerintah mengisyaratkan kemungkinan tindakan terhadap protes pada Senin ketika mengatakan masyarakat ingin menyingkirkan "pelaku kesalahan".
 
Perintah yang melarang pertemuan lebih dari empat orang dan jam malam mulai pukul 8.00 malam, sampai pukul 4.00 pagi telah diberlakukan di Yangon dan Mandalay.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan