Seekor orangutan terlihat di hutan hujan wilayah Subulussama, Aceh pada 20 Juni 2020. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Seekor orangutan terlihat di hutan hujan wilayah Subulussama, Aceh pada 20 Juni 2020. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Inggris Investasi Rp3 Triliun untuk Lindungi Hutan Hujan Dunia

Medcom • 17 Maret 2021 08:51

Lebih lanjut Owen menjelaskan, banyak perusahaan dan bisnis mulai menetapkan rencana pencapaian target nol bersih, dan bagaimana mereka akan berupaya mengimbangi emisi yang tak dapat mereka hindari.
 
“Mekanisme ini adalah yang pertama diluncurkan, bertujuan untuk memobilisasi modal swasta untuk mendukung dan melindungi hutan dunia. Saat kami berupaya memerangi perubahan iklim, hutan adalah sekutu terbesar umat manusia. Indonesia akan mendapatkan keuntungan besar dengan menjadi rumah bagi beberapa hutan terbesar di dunia. Dan hutan-hutan ini semakin tinggi nilainya karena mereka sangat berperan penting dalam semua kehidupan" kata Owen.
 
Menteri Energi Anne-Marie Trevelyan mengatakan bahwa dampak deforestasi sangatlah buruk – baik pada masyarakat penghuni hutan hujan, juga terhadap upaya global memerangi perubahan iklim. Anne-Marie berpendapat, kesehatan hutan tropis bumi sangat penting bagi kesehatan planet, dan kita harus berupaya semaksimal mungkin melindungi serta melestarikan ekosistem penting ini.

Pendanaan baru ini akan meningkatkan investasi pada proyek-proyek di garis depan, sekaligus memberi keyakinan bagi lembaga-lembaga keuangan untuk berinvestasi, sehingga dapat menarik dan mengamankan sebanyak £ 850 juta dari sektor swasta.
 
Sementara itu, Menteri Lingkungan Internasional Inggris Lord Goldsmith mengatakan deforestasi bukan saja menjadi penyumbang utama perubahan iklim, tetapi juga penyebab utama musnahnya keanekaragaman hayati dan rusaknya penghidupan ratusan juta orang yang bergantung pada hutan. Ia menambahkan itulah mengapa Inggris benar-benar berkomitmen untuk mengatasi deforestasi global.
 
Lebih lanjut Lord Goldsmith mengungkapkan, selain memperluas hutannya sendiri, Inggris juga bekerja secara internasional untuk mengatasi penyebab utama kerusakan hutan dan melindungi keberadaan hutan. "Pendanaan ini menunjukkan kepemimpinan Inggris menjelang konferensi penting KTT G7 dan COP26. Seperti kami jelaskan, tidak ada jalan untuk mengatasi perubahan iklim tanpa melibatkan pemulihan lingkungan," ucapnya.
 
Lebih dari seperempat populasi dunia bergantung pada sumber daya hutan untuk mata pencaharian mereka, termasuk menyediakan lebih dari 13 juta pekerjaan ramah lingkungan. Hutan hujan juga merupakan habitat bagi beragam tumbuhan dan hewan dan melindungi ketahanan planet terhadap perubahan iklim, termasuk menyimpan karbondioksida di batang pohon, akar dan tanah. Melalui pendekatan yang tidak berkelanjutan seperti penggundulan hutan, dunia telah kehilangan sepertiga dari hutannya sejak zaman es terakhir –  wilayah berukuran dua kali luas Amerika Serikat, melepaskan seperlima dari emisi gas rumah kaca dunia.
 
Pada tahun 2030, transisi global menuju pangan berkelanjutan dan penggunaan lahan akan bernilai £ 1,8 triliun per tahun. Ini akan membantu 1,5 miliar orang keluar dari kemiskinan dan memberi bahan tambahan pangan senilai 2,2 miliar pada tahun 2050, sambil melindungi sumber daya alam berharga yang diperuntukan bagi kehidupan hewan dan untuk bercocok tanam.
 
Presiden COP26 Alok Sharma mengatakan, hutan dunia adalah sumber pangan dan mata pencaharian bagi lebih dari 1,5 miliar orang. "Hutan dunia merupakan sumber daya penting yang menghilang begitu cepat, dan kita harus berbuat lebih banyak untuk melindungi hutan-hutan ini," tutur Alok. 
 
Alok menegaskan, alam dan keanekaragaman hayati adalah kampanye utama COP26 dan tindakan untuk mengatasi kerusakan alam dan keanekaragamanhayati menjadi sangat penting dalam upaya mengatasi dampak perubahan iklim, seiring upaya mendukung mata pencaharian yang berkelanjutan. “Saya senang pendanaan yang diumumkan Jumat lalu akan membantu mengamankan masa depan jutaan hektar hutan di seluruh dunia”, tukas Alok. 
 
Program ini dilaksanakan dalam kemitraan dengan Lembaga Keuangan Pembangunan Belanda, yang akan berinvestasi bersama hingga £ 36 juta dari modal sendiri dalam proyek.
Direktur Eksekutif Tropical Forest Alliance Justin Adam menyambut baik pengumuman ini, dan menegaskan pentingnya peran hutan-hutan dalam upaya memperlambat perubahan iklim serta mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati. Deforestasi, lanjut Justin, terutama dari perluasan pertanian, menyebabkan hilangnya 3,8 juta hektar hutan hujan yang masih asli per tahun. Lebih lanjut Justin mengemukakan bahwa dunia tengah kehilangan area hutan hujan tropis seukuran negara Swiss, dan dalam rangka memenuhi keamanan pangan dan tujuan lingkungan, langkah tersebut akan membutuhkan pendekatan keuangan inovatif yang memadukan dana publik dan swasta.
 
"Saya senang melihat bagaimana fasilitas baru ini dapat mempercepat upaya menghentikan deforestasi," sebut Justin.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan