Proyek Digital Access Programme (DAP) dengan CCU Inggris berjalan hingga 31 Mei 2021, dan akan memberikan serangkaian rekomendasi untuk bidang-bidang yang perlu diprioritaskan dalam aspek desain peraturan dan pengembangan standar teknis. Kemenkes adalah penerima manfaat utama dari proyek ini, begitu juga dengan BSSN dan KOMINFO yang juga menjadi pemangku kepentingan utama. Lokakarya ini juga akan diselenggarakan dengan seluruh pemangku kepentingan utama, BSSN, KOMINFO, dan BPJS dengan fokus yang berbeda-beda.
"Telemedicine adalah peluang besar untuk meningkatkan akses dan mengurangi biaya layanan kesehatan di semua kalangan. Secara global, penggunaan Telemedicine telah berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Inggris dan Indonesia," kata Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn, dalam keterangan tertulis Kedubes Inggris di Jakarta yang diterima Medcom.id.
"Kami sangat senang telah memiliki beberapa bentuk perjanjian dan proyek kerja sama yang sedang berjalan dengan Kementerian Kesehatan. Proyek yang didanai oleh Pemerintah Inggris melalui Digital Access Programme ini, bermitra dengan Cyber Capacity Unit Inggris. Proyek ini adalah salah satu contoh dari pekerjaan penting yang kami lakukan bersama dengan pemerintah Indonesia, dibawah MOU bidang Kesehatan," lanjutnya.
Fenn mengatakan bahwa Inggris maupun Indonesia, serta banyak negara lain, telah melihat peningkatan aktivitas di dunia maya selama pandemi covid-19, terutama terkait dengan medis dan kemampuan perawatan kesehatan. Menurutnya, lokakarya ini merupakan bagian pertama dari sebuah rangkaian di mana Cyber Capacity Unit akan membahas berbagai masalah tematik utama yang terkait dengan perlindungan data dan standar keamanan siber di telemedicine. "Lokakarya ini juga memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar lebih banyak dari Kementerian Kesehatan tentang pendekatan di sektor yang sangat penting ini," tutur Fenn.