Seorang petugas menyemprotkan disinfektan ke rumah seorang warga di Jakarta. Foto: AFP/Adek Berry
Seorang petugas menyemprotkan disinfektan ke rumah seorang warga di Jakarta. Foto: AFP/Adek Berry

Beda Wuhan dan Jakarta Setelah Satu Tahun Covid-19 Melanda

Fajar Nugraha • 02 Maret 2021 07:29
 

Covid-19 lenyap

Situasi berbeda ditunjukkan di Wuhan saat ini. Pasca setahun diterjang pandemi mematikan, kondisi di Wuhan kini sudah berjalan normal.
 
Bahkan tidak ada lagi kasus covid-19 dilaporkan di kota tersebut. Namun masyarakat setempat tidak dapat melupakan kondisi melumpuhkan di saat kota itu harus menjalani lockdown selama 76 hari.
 
Baca: Bebas Covid-19, Warga Wuhan Nikmati Belanja Persiapan Imlek.

CNN menyebutkan, satu tahun setelah covid-19 melanda dan menjalani lockdown sejak 23 Januari 2020, tercatat 3.869 warga Wuhan meninggal akibat penyakit yang belum ditemukan obatnya itu. Sementara virus korona sudah menyebabkan kematian sekitar 2,5 juta orang penduduk bumi.
 
Dunia tercengang ketika penerbangan, kereta api dan bus yang meninggalkan Wuhan dibatalkan, jalan raya diblokir dan orang-orang diperintahkan untuk tinggal di rumah mereka, bergantung pada pejabat dan sukarelawan untuk kebutuhan sehari-hari. Awalnya, sulit bagi pasien, keluarga, dan bahkan beberapa petugas kesehatan untuk mencapai rumah sakit.
 
Tetapi pemerintah Tiongkok sejak itu menegaskan langkah-langkah drastis itu sebagai langkah penting untuk mengekang wabah awal, dan langkah-langkah serupa sekarang telah diberlakukan di negara-negara di seluruh dunia - dengan beberapa kota di luar Tiongkok menjalani beberapa kali penguncian.
 
Beda Wuhan dan Jakarta Setelah Satu Tahun Covid-19 Melanda
Salah satu sudut kota Wuhan yang ramai setelah covid-19 tidak ada. Foto: AFP
 
Dalam konteks itu, Wuhan menjadi kisah sukses dalam menjinakkan virus. Mereka bahkan belum melaporkan infeksi virus korona lokal selama berbulan-bulan.
 
Puncak keberhasilan Wuhan dalam menangani covid-19 tampak dari perayaan Imlek 12 Februari tahun ini. Di malam sebelum perayaan Warga memadati jalan-jalan di pusat kota. Mereka menikmati melakukan persiapan akhir untuk Tahun Baru Imlek untuk menutup tirai di tahun yang dirusak oleh pandemi virus korona.
 
Tampak warga berebut untuk membeli makanan dan dekorasi di menit-menit terakhir untuk perayaan keluarga menjelang Tahun Kerbau. Pemulihan kota telah menarik perhatian. Pada 31 Desember 2020 di malam pergantian tahun, warga memenuhi jalan untuk merayakan. Sementara di banyak belahan dunia lain, mereka harus membatalkan acara tahun baru dan menggantikannya dengan acara virtual.
 
Bahkan di Amerika Serikat (AS), pelantikan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris harus dinikmati oleh warga Negeri Paman Sam secara virtual. Pemerintah AS benar-benar membatasi gerak selama pelantikan.
 
Kini warga Wuhan bisa berbicara dengan bangga mengenai kegigihan mereka untuk mengatasi covid-19. Meskipun langkah ketat juga melukai warga dan rasa sakit secara emosional masih terasa bagi mereka yang kehilangan orang terdekat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan