Ilustrasi dunia digital. (Medcom.id)
Ilustrasi dunia digital. (Medcom.id)

Program Akses Digital Inggris Bangun Keterampilan Digital di Indonesia Timur

Willy Haryono • 12 Juni 2022 20:03

Sementara itu, Nicky Clara, pendiri Berdayabareng.com mengatakan, "untuk menutup kesenjangan digital, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang terjangkau ke Internet pada tahun 2030."
 
"Hal ini mengharuskan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait mempromosikan akses universal ke infrastruktur TIK, mengatasi keterjangkauan, meningkatkan keterampilan dan literasi digital, dan meningkatkan relevansi dan kesadaran akan manfaat online. Inklusi digital kelompok marjinal termasuk, perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, juga membutuhkan langkah-langkah yang ditargetkan dan beragam," tutur Nicky.
 
"Oleh karena itu, melalui program ini saya mencoba merancang gerakan praktis dengan meningkatkan kesadaran akan kesenjangan digital, dan memerangi stereotip melalui citra perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya yang lebih berdaya di ranah digital," lanjutnya.

Direktur British Council Indonesia Hugh Moffatt mengatakan bahwa, "Proyek ini telah melatih 100 Community Level Trainer (CLT) yang dipilih dari kelompok yang marjinal secara digital dan pada gilirannya mereka akan mendapatkan pelatihan Basic and Intermediate Digital Skills yang didukung dan dipandu oleh Expert Digital Level Trainers."
 
"Sejak April hingga Mei 2022, proyek ini telah melatih keterampilan digital dasar kepada lebih dari 2200 penerima manfaat di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Ambon, Papua, dan Papua Barat. Sementara itu Intermediate Digital Skills Training akan dilakukan pada Juni 2022. Proyek ini telah mengembangkan 4 manual universal yang terdiri dari Coach Training Manual (pedagogi), Basic Digital Skills Manual, General Intermediate Digital Skills Manual, dan Digital Skills for Economic Opportunity," sebut Hugh.
 
"Manual ini akan disebarluaskan ke lembaga terkait seperti sekolah, lembaga kejuruan yang menargetkan kelompok-kelompok yang termarjinalkan secara digital ini. Proyek ini sangat penting karena telah membuka akses pembelajaran digital bagi masyarakat kurang terlayani, mempersiapkan warga dengan keterampilan digital yang aman untuk mengurangi kesenjangan digital dan persiapan menyongsong Program Literasi Digital Nasional 'Indonesia Makin Cakap Digital,'" lanjutnya.
 
Direktur Common Room Networks Foundation, Gustaff H Iskandar, mengatakan: 
 
"Pelatihan, pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi warga merupakan prasyarat penting untuk mendorong pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur internet berbasis masyarakat di pedesaan dan daerah terpencil, Common Room melalui kegiatan School of Community Network (SCN) yang kini telah berkembang di 9 area di seluruh Indonesia memiliki fokus yang berbeda. Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayah pengembangan SCN, diawali dengan penandatanganan MoU yang melibatkan 8 pemerintah desa di seluruh Kabupaten Polewali Mandar pada Maret 2022.
 
Di Sulawesi Barat, SCN berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk mengembangkan dan memanfaatkan infrastruktur internet berbasis masyarakat secara mandiri dan untuk jangka panjang. Di Timur Indonesia, SCN sedang di implementasikan di Papua, Ambon/Maluku, NTB dan Bali."
 
Baca: Menkominfo Ajak Masyarakat Bersama-sama Jaga Ruang Digital
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan