Penangkapan ini menjadi berita terpopuler Internasional Medcom.id yang disertai dengan beberapa berita lainnya.
Salah satu kabar yang menarik perhatian adalah seranagn Israel yang semakin liar, sembilan anak Palestina dilaporkan tewas. Kemudian adapula kabar mengenai Iran yang membuka pendaftaran calon presiden.
Berikut selengkapnya mengenai berita terpopuler Internasional Medcom.id:
1. Thailand Tangkap 3 Jurnalis Myanmar yang Kabur dari Militer
Pihak berwenang Thailand menangkap tiga jurnalis Myanmar yang melintasi perbatasan untuk menghindari tindakan keras militer di negara itu. Para wartawan bekerja untuk Democratic Voice of Burma (DVB).DVB merupakan outlet berita yang izin siarannya dicabut usai kudeta terjadi pada awal Februari lalu. Militer Myanmar berusaha membungkam media berita independen.
Saat ini, mereka telah menahan sekitar 40 jurnalis, termasuk dua yang bekerja untuk DVB. Media tersebut mengatakan ketiga jurnalisnya ditangkap dalam pencarian acak di kota utara Thailand, Chiang Mai.
Mengapa pihak Thailand melakukan penangkapan itu? Selanjutnya di sini.
2. Serangan Israel Makin Liar, 9 Anak Palestina Meninggal Dunia
Intensitas pertempuran lintas perbatasan antara Israel dan kelompok militan di Gaza terus meningkat. Israel melakukan serangan udara mematikan ke wilayah Palestina, sedangkan Hamas menembakkan rentetan roket ke kota-kota Israel.Setidaknya 26 warga Palestina, termasuk sembilan anak-anak tewas akibat 130 serangan Israel sejak kemarin, 10 Mei 2021. Selain itu,122 lainnya terluka.
Dilaporkan New York Times, Selasa, 11 Mei 2021, dua warga Israel tewas akibat serangan di kota Ashkelon. Sebanyak 56 warga Israel dirawat di rumah sakit.
Bagaimana situasi terakhir di Palestina? Simak di tautan ini.
3. Iran Buka Pendaftaran Calon Presiden
Iran membuka pendaftaran bagi calon presiden. Pemilihan presiden akan dilakukan pada Juni 2021.Pemilihan dilakukan di tengah ketidakpastian terkait kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia. Termasuk ketegangan antara Iran dengan Barat.
Presiden Hassan Rouhani tidak dapat mencalonkan diri lagi karena pembatasan masa jabatan. Di sisi lain, survei di negara tersebut tak memunculkan pengganti dengan elektabilitas tinggi.
Minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara juga diperkirakan rendah. Ini disebabkan berbagai sanksi ekonomi yang dihadapi negara itu dan pandemi virus korona.
Siapa calon kuat untuk menjadi Presiden Iran selanjutnya? Simak di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News