Keluhan dari Thailand itu menjadi berita terpopuler Internasional Medcom, yang diikuti dengan beberapa kabar lainnya.
Berita lain yang menjadi terpopuler termasuk mengenai pendemo online Myanar yang menyerang kerabat dan pedukung militer. Kemudian, WNI di AS yang latihan menembak untuk menghindari kekerasan anti-Asia juga menarik perhatian.
Ingin tahu selengkapnya mengenai berita terpopuler Internasional Medcom, bisa dilihat antara lain:
1. Thailand Keluhkan Dampak Kekerasan Militer di Myanmar
Pemerintah Thailand mulai mengeluh dengan korban jiwa yang terus bertambah akibat kekerasan dalam demo kudeta militer di Myanmar. Negeri Gajah Putih meminta junta militer menghentikan kekerasan.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sangrat, meminta junta militer Myanmar menahan diri supaya korban jiwa maupun luka dalam krisis politik di Myanmar terus bertambah. Pemerintah Thailand juga meminta agar tahanan politik Myanmar segera dibebaskan.
"Kami meminta agar militer Myanmar menghentikan kekerasan dan membebaskan seluruh tahanan politik," kata Sangrat, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 1 April 2021.
Apa yang menjadi keluhan dari Thailand? Simak di tautan ini.
2. Pedemo Online Myanmar Serang Kerabat dan Pendukung Militer
Beberapa orang yang disebut 'pejuang ponsel pintar' dalam gerakan antikudeta di Myanmar melancarkan balas dendam secara daring terhadap militer. Mereka memburu orang-orang yang memiliki hubungan keluarga dengan militer sebagai bentuk hukuman sosial.Kemarahan akibat kekerasan dari militer terhadap para pedemo antikudeta disalurkan lewat protes daring tersebut. Hampir 170 orang yang berkerabat dengan militer terdaftar di situs web, sebagai pengkhianat.
Situs dan halaman Facebook, yang memiliki 67.000 pengikut sebelum ditutup, memerinci informasi pribadi orang-orang ini. Informasi seperti tempat kerja, universitas, dan tautan ke akun media sosial mereka dibuka kepada publik. Sebuah praktik serangan siber yang dikenal sebagai doxxing.
Seperti apa bentuk serangan itu? Selanjutnya di sini.
3. WNI di AS Latihan Menembak untuk Hadapi Kekerasan Anti-Asia
Sentimen anti-Asia di Amerika Serikat (AS) yang terasa meningkat belakangan ini menimbulkan tanggapan beragam di kalangan diaspora Indonesia. Ada yang menginginkan isu diangkat secara luas, hingga ada yang berjaga-jaga membawa peralatan khusus sampai berupaya kembali latihan menembak.Maryam Barokah telah memposting isu mengenai sentimen anti-Asia yang kian meningkat belakangan ini sejak Februari lalu. Ia risau karena teman-temannya lebih peduli untuk memposting berita mengenai selebriti daripada membahas sentimen yang telah menimbulkan korban itu.
Pelajar kelas 8 di SMP Smart’s Mill itu tergerak untuk mengirim email kepada kepala sekolahnya beberapa hari setelah insiden penembakan di kota Atlanta, di mana enam di antara delapan korban tewas adalah keturunan Asia. Maryam antara lain menuliskan harapan agar sang kepala sekolah membantu meningkatkan kesadaran para siswa mengenai masalah itu.
Bagaimana respons WNI menghadapi kekerasan anti-Asia? Simak di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News