Menlu Retno Marsudi dan Menkes Budi Gunadi Sadikin menyambut kedatangan vaksin Sinovac 31 Desember 2020. Foto: Dok.Kemenlu RI
Menlu Retno Marsudi dan Menkes Budi Gunadi Sadikin menyambut kedatangan vaksin Sinovac 31 Desember 2020. Foto: Dok.Kemenlu RI

Vaksin AstraZeneca Disetujui Inggris, Menlu: Kabar Baik untuk Indonesia

Marcheilla Ariesta • 31 Desember 2020 13:57
Jakarta: Vaksin yang dikembangkan University of Oxford-AstraZeneca telah mendapat persetujuan dari Badan Regulator Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) Inggris. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyatakan hal tersebut adalah kabar baik bagi Indonesia.
 
Baca: Inggris Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 University of Oxford-AstraZeneca.
 
"Tentunya ini merupakan kabar baik bagi kita semua, karena karena MHRA merupakan salah satu dari enam Stringent Regulatory Authorities yang memiliki mekanisme reliance dengan BPOM," kata Retno dalam konferensi pers, Kamis, 31 Desember 2020.

Retno mengatakan, melalui mekanisme reliance ini, proses penerbitan otorisasi penggunaan darurat (EUA) atas vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah.
 
"Hasil EUA di Inggris ini dapat dijadikan basis dan review dikeluarkannya EUA di Indonesia," imbuh dia.
 
Dalam konferensi pers kemarin, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukita mengatakan pihaknya terus melakukan upaya terkoordinasi dengan semua pihak dan lembaga terkait, baik di Indonesia dan luar negeri. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses EUA tersebut.
 
Mengutip pernyataan Penny kemarin, Retno mengatakan jika proses tersebut tidak akan dilakukan sembarangan. Aspek keamanan, efektifitas dan kualitas vaksin akan menjadi prioritas mereka.
 
Baca: Vaksin AstraZeneca Disetujui, PM Inggris Ingin Vaksinasi Diperbanyak.
 
Pada Rabu, 30 Desember kemarin, Indonesia telah melakukan penandatanganan komitmen pembelian vaksin dengan AstraZeneca dan Novavax. Masing-masing perusahaan akan memberikan 50 juta dosis vaksin covid-19.
 
Pada hari yang sama, Inggris menyetujui penggunaan AstraZeneca. Dosis pertama akan diberikan pada Senin pekan depan.
 
Inggris telah memesan 100 juta dosis cukup untuk memvaksinasi 50 juta orang. Perdana Menteri Boris Johnson menyebut perkembangan ini sebagai kemenangan bagi ilmu pengetahuan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan