Rakhine: Pihak berwenang di Myanmar saat ini tidak memiliki rencana untuk memasukkan minoritas Muslim Rohingya yang tinggal di kamp-kamp padat untuk vaksinasi covid-19. Padahal saat ini mereka sudah mulai memvaksinasi kelompok-kelompok prioritas terhadap covid-19 di Negara Bagian Rakhine.
Ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh selama operasi militer pada 2017 dan mereka yang tetap mengeluhkan diskriminasi serta perlakuan buruk di negara yang tidak mengakui mereka sebagai warga negara.
Pemerintah wilayah Kyaw Lwin mengatakan di kota Sittwe bahwa peluncuran telah dimulai di sana dengan 10.000 vaksinasi untuk kelompok prioritas seperti orang tua, petugas kesehatan, staf pemerintah dan biksu Buddha.
“Tidak ada rencana saat ini untuk memvaksinasi Muslim yang tinggal di kamp-kamp di Sittwe,” kata Kyaw Lwin, dikutip dari Channel News Asia, Kamis 12 Agustus 2021.
“Kami hanya mengikuti perintah,” katanya, menolak berkomentar apakah rencana tersebut merupakan diskriminasi terhadap Rohingya.
"Itu semua tergantung pada berapa banyak vaksin yang kami terima dan instruksi yang kami dapatkan. Sejauh ini kami belum menerima instruksi mengenai itu," ujar Kyaw Lin.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Myanmar dan otoritas militer tidak memberikan komentar tentang rencana vaksinasi tersebut.
Tanggapan virus korona Myanmar hampir runtuh setelah kudeta 1 Februari ketika banyak petugas kesehatan berhenti bekerja sebagai protes. Tetapi tentara sekarang berusaha meningkatkan vaksinasi ketika Myanmar menghadapi lonjakan infeksi terburuk.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan