Namun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat membenarkan Prayut akan mengirim Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai menggantikannya karena ia harus tinggal di rumah untuk menghadapi situasi virus korona yang melanda Thailand.
“Negara-negara ASEAN menyadari harapan internasional untuk memberikan hasil konkret dari pembicaraan tersebut,” kata Tanee, dalam konferensi pers online, Kamis, yang dikutip Channel News Asia, Jumat 23 April 2021.
"Sekarang tergantung pada anggota keluarga ASEAN termasuk Myanmar untuk menjaga persatuan dan kredibilitas ASEAN," ujar Tanee.
Ada beberapa seruan agar Myanmar dikeluarkan dari blok tersebut, yang umumnya memiliki pendekatan lepas tangan ketika menyangkut urusan internal anggotanya.
Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, sudah meninggalkan Bangkok menuju Jakarta untuk pertemuan di sela-sela KTT.
Kecaman internasional atas kudeta dan kekerasan terus berkembang, tetapi junta sejauh ini telah berhasil mengatasi reaksi keras tersebut.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB memperingatkan Kamis bahwa "kelaparan dan keputusasaan" meningkat tajam di seluruh Myanmar, karena kemiskinan yang sudah ada sebelumnya, covid-19 dan krisis politik.
"Semakin banyak orang miskin kehilangan pekerjaan dan tidak mampu membeli makanan," kata direktur WFP Myanmar, Stephen Anderson.
"Respons bersama diperlukan sekarang untuk meringankan penderitaan segera, dan untuk mencegah kemerosotan yang mengkhawatirkan dalam keamanan pangan,” imbuhnya.
WFP mengatakan operasi bantuan makanan baru akan menargetkan hingga dua juta orang yang rentan, tetapi diperkirakan hingga 3,4 juta lainnya akan kelaparan dalam enam bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News