Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Kesehatan Adham Baba pada Rabu 28 April, Khairy mengatakan, “meskipun para ahli menemukan bahwa manfaat menggunakan AstraZeneca lebih besar daripada risiko penggumpalan darah, pemerintah juga memperhatikan kecemasan publik dan keraguan atas vaksin khusus ini”.
Baca: Kanada Laporkan Kematian Pertama Terkait Vaksin AstraZeneca.
“Dalam hal ini, Dr Adham dan saya telah membahas secara dekat tentang penggunaan vaksin AstraZeneca,” ujar Khairy, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu 28 April 2021.
“Kami tidak ingin menyia-nyiakan vaksin yang efektif dan aman ini, tetapi pada saat yang sama, kami memahami bahwa dalam periode ini, mungkin sains dan fakta tidak bisa mengatasi ketakutan masyarakat dan berita bohong yang sudah viral,” jelasnya.
“Setelah berdiskusi, kami menyepakati langkah proaktif yang memungkinkan kami tetap menggunakan vaksin AstraZeneca terlebih dahulu. Sekaligus mengatasi rasa takut dan khawatir masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca yang notabene tidak berbasis sains,” tambahnya.
Khairy mengatakan pusat vaksinasi khusus yang mendistribusikan vaksin AstraZeneca akan dibuka, dan vaksin tersebut tidak akan digunakan di pusat vaksin covid-19 arus utama.
“Ini akan kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta yang ada terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di Puskesmas khusus untuk pengambilan vaksin,” ujarnya.
Daripada menyia-nyiakan 268.600 dosis awal vaksin, Khairy mengatakan, vaksin ini akan dialihkan ke Selangor dan wilayah federal Kuala Lumpur. Dia menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan menteri utama Selangor untuk menemukan pusat vaksin khusus yang sesuai untuk mendistribusikan vaksin.
Khairy membandingkan risiko pembekuan darah dari pemberian vaksin AstraZeneca pada empat kasus per juta vaksin, dengan 165.000 pembekuan darah per satu juta kasus covid-19 dan 1.763 kasus per juta perokok.
Pada Senin, otoritas kesehatan Malaysia mengatakan vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan, tiga hari setelah negara itu menerima suntikan pertama yang dibeli melalui fasilitas COVAX global.
Malaysia telah mendapatkan total 12,8 juta dosis dari perusahaan farmasi, dengan Dr Adham mengatakan, vaksin akan diberikan kepada mereka yang berusia di atas 60 tahun.
“Selain dari 268.600 dosis yang dijadwalkan untuk Selangor dan Kuala Lumpur, pengiriman lain akan jatuh tempo pada Mei,” pungkas Khairy.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi."Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News