Kanada telah melaporkan setidaknya lima kasus pembekuan darah setelah imunisasi dengan vaksin. Tetapi pejabat kesehatan masyarakat mempertahankan penggunaannya dan menyebutkan manfaat suntikan AstraZeneca lebih besar daripada potensi risikonya.
"Saya sedih mengetahui bahwa seorang wanita berusia 54 tahun yang sehat meninggal karena dia divaksinasi. Sulit untuk menerimanya," kata Francois Legault, Premier Quebec, dalam konferensi pers, seperti dikutip AFP, Rabu 28 April 2021.
Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec Horacio Arruda mengatakan, perawatan yang menyelamatkan nyawa tidak berhasil dan pasien tak dikenal meninggal karena trombosis otak setelah divaksinasi.
Baca: PM Kanada Justin Trudeau dan Istrinya Disuntik Vaksin AstraZeneca.
Namun dia mengingatkan bahwa kematian tidak mengubah rekomendasi pemerintah untuk menggunakan vaksin bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun.
Menteri Kesehatan Quebec Christian Dubé mengatakan, provinsi tersebut telah memvaksinasi sekitar 400.000 orang dengan suntikan AstraZeneca.
"Ini adalah risiko yang diperhitungkan, tetapi ternyata ketika kita memikirkan korba ini, keluarganya, orang-orang terdekatnya itu sulit," Legault menambahkan.
Hingga Jumat lalu, lebih dari 1,1 juta dosis AstraZeneca telah diberikan secara nasional. Perdana Menteri Justin Trudeau menerima suntikan AstraZeneca pada Jumat 23 April lalu.
Dihadapkan dengan gelombang ketiga virus yang melumpuhkan, beberapa provinsi di Kanada, termasuk provinsi terpadat di negara itu, Ontario, baru-baru ini mulai menyuntik vaksin AstraZeneca kepada orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas.
Quebec, tempat kasus virus korona baru-baru ini menurun, memungkinkan vaksin digunakan untuk orang berusia 45 tahun ke atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News