Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing kini ganti posisi Aung San Suu Kyi. Foto: AFP
Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing kini ganti posisi Aung San Suu Kyi. Foto: AFP

Jenderal Min Aung Hlaing di Pusaran Penahanan Aung San Suu Kyi

Fajar Nugraha • 01 Februari 2021 13:41
Naypyidaw: Panglima militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, menjadi sorotan setelah Aung San Suu Kyi ditahan. Suu Kyi ditahan bersama dengan politikus lain partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa.
 
Militer Myanmar sebelumnya sudah mengumumkan mengambil alih kekuasaan. Mereka juga menetapkan status darurat selama satu tahun yang menambah panjang konflik di Myanmar.
 
Baca: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditahan.

Seperti dikuetahui militer Myanmar terkenal tertutup dan bahkan pengamat hanya tahu sedikit tentang cara kerjanya. Berikut adalah beberapa fakta kunci tentang pemimpinnya dan peran abadi tentara dalam sistem politik:


Peran militer dalam politik

Militer memerintah secara langsung selama hampir 50 tahun setelah kudeta 1962 dan telah lama menganggap dirinya sebagai penjaga persatuan nasional.
 
Sebagai perancang konstitusi Myanmar tahun 2008, militer mengabadikan peran permanen dirinya dalam sistem politik. Angkatan bersenjata Myanmar mendapat kuota yang tidak dipilih dari 25 persen kursi parlemen dan ketuanya menunjuk menteri pertahanan, menteri dalam negeri dan menteri perbatasan. Mereka memastikan kepentingan utama dalam politik, yang telah dibuat untuk pengaturan pembagian kekuasaan yang canggung dengan NLD.
 
Banyak anggota partai, termasuk pemimpin Aung San Suu Kyi, selama bertahun-tahun mengalami penganiayaan karena menentang mantan junta.

Tidak menonjol

Min Aung Hlaing menjauhi aktivisme politik yang tersebar luas pada saat ia belajar hukum di Universitas Yangon pada 1972-1974. "Dia orang yang tidak banyak bicara dan biasanya tidak menonjolkan diri," kata seorang teman sekelasnya kepada Reuters, pada 2016.
 
Ketika mahasiswa lain bergabung dengan demonstrasi, Min Aung Hlaing membuat aplikasi tahunan untuk bergabung dengan universitas militer utama, Akademi Layanan Pertahanan (DSA). Namun dia baru berhasil masuk pada upaya ketiganya pada 1974.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan