Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di Kemenlu RI di Jakarta pada Selasa, 22 Desember 2020. (Kemenlu RI)
Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di Kemenlu RI di Jakarta pada Selasa, 22 Desember 2020. (Kemenlu RI)

Indonesia-Turki Sepakat Tingkatkan Kapasitas Diplomatik

Willy Haryono • 22 Desember 2020 11:56
Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Turki sepakat meningkatkan kapasitas diplomatik antar kedua negara. Peningkatan ini disepakati melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU di gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Selasa, 22 Desember 2020.
 
"Nota Kesepahaman ini akan memperkuat kemitraan kita, dan juga meningkatkan kapasitas diplomatik kedua negara," ucap Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan gabungan bersama Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
 
Penandatanganan MoU ini dilakukan di saat Indonesia dan Turki memperingati 70 tahun hubungan diplomatik.

"Ini artinya kita akan memperkuat kerja sama antara dua kementerian luar negeri, meliputi pelatihan dan juga pertukaran diplomat," sebut Menlu Mevlut.
 
Selain menyepakati peningkatan kapasitas diplomatik, Menlu Retno dan Mevlut telah melakukan terbuka dan produktif mengenai berbagai hal.
 
Terkait kerja sama bilateral, kedua menlu sepakat melanjutkan perundingan Indonesia–Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT–CEPA), dengan harapan dapat selesai pada 2021 sebagaimana dimandatkan Presiden Jokowi dan juga Erdogan.
 
IT-CEPA berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Turki. Ini juga akan menunjukan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil dan bebas, serta upaya bersama dalam mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi.
 
 

 
Kedua menlu juga membahas mengenai sektor investasi. Menlu Retno mengatakan, minat investor Turki semakin meningkat di Indonesia, terutama terhadap beberapa proyek di bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur.
 
"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan, yang saya yakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia," ujar Menlu Retno.
 
"Secara khusus saya juga menyoroti pentingnya kerja sama TurkiIndonesia, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia dalam skema Public Private Partnership (PPP)," lanjutnya.
 
Baca:  Jokowi Berharap Kerja Sama Investasi Indonesia -Turki Meningkat
 
Mengenai investasi, Menlu Mevlut mengonfirmasi bahwa banyak perusahaan Turki yang tertarik berinvestasi di Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk infrastruktur. Ia mengatakan bahwa kualitas produk-produk dari Turki sudah terjamin kualitasnya, dan harganya juga bersaing dengan negara-negara lain.
 
Terkait dengan kerja sama teknologi dan industri, sejak Juni lalu, pembicaraan intensif telah dimulai kedua negara untuk bekerja sama di bidang industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran roket (spaceport building), satelit and kendaraan peluncur satelit serta juga juga teknologi medis dan farmasi.
 
RI mencatat keterlibatan 8 orang tenaga ahli Indonesia dalam tim yang menemukan 320 miliar meter kubik cadangan gas alam di lepas pantai Laut Hitam di Turki pada Agustus tahun ini.
 
"Dan sebagai negara dengan pengalaman yang lama di bidang industri gas, saya menyampaikan kepada Menteri Menlu Turki kesiapan BUMN Indonesia untuk bekerja sama dan membantu pengembangan industri gas di Turki," sebut Menlu Retno.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan