Trump kecam penembakkan rudal dari Pemberontak Houthi ke arah Arab Saudi (Foto: AFP).
Trump kecam penembakkan rudal dari Pemberontak Houthi ke arah Arab Saudi (Foto: AFP).

Telepon Raja Salman, Trump Kutuk Serangan Militan Houthi ke Riyadh

Marcheilla Ariesta • 21 Desember 2017 11:49
Riyadh: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menerima telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Lewat teleponnya, Trump mengutuk upaya milisi Houthi untuk menargetkan kota Riyadh dengan sebuah rudal balistik.
 
Trump mengatakan serangan tersebut terang-terangan ditargetkan ke daerah padat penduduk.
 
 
Dilansir dari laman Al Arabiya, Kamis 21 Desember 2017, dalam telepon tersebut, kedua pemimpin itu juga membahas langkah-langkah untuk menerapkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), mengenai Iran.
 
"DK PBB harus menerapkan resolusi yang membuat rezim Iran bertanggung jawab atas tindakan agresifnya di wilayah tersebut," kata Trump.
 
Mereka juga membahas mengenai pasokan rudal milisi Houthi yang bertambah dan mengancam keamanan serta stabilitas Kerajaan dan negara di wilayah Timur Tengah.
 
Keduanya juga menekankan perlunya mendukung semua bantuan dan operasi kemanusiaan untuk meringankan penderitaan orang-orang Yaman.
 
Arab Saudi mengatakan berhasil mencegat satu rudal balistik di dekat Ibu Kota Riyadh, dan terdengar suara sebuah ledakan di tempat itu.
 
Para saksi mata menerbitkan foto-foto di media sosial yang memperlihatkan kepulan asap di angkasa. Tidak ada laporan tentang korban jiwa maupun yang cedera.
 
Saluran TV Al Masirah milik kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengatakan sasaran rudal adalah pertemuan para pemuka Arab Saudi di Istana Al-Yamama, yang merupakan kantor pusat Raja dan juga pengadilan kerajaan. 
 
 
Awal bulan lalu, satu rudal juga berhasil dicegat sebelum menghantam bandara Riyadh. Arab Saudi dan Amerika Serikat menuding Iran yang memberi rudal itu kepada Houthi, yang berperang melawan pemerintah Yaman yang mendapat dukungan koalisi pimpinan pemerintah Arab Saudi.
 
Iran membantah tuduhan mempersenjatai kelompok pemberontak tersebut yang terlibat perang saudara di Yaman sejak Maret 2015.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan