Riyadh: Ketegangan antara Arab Saudi dan pemberontak Houthi di Yaman terus meningkat. Pada Selasa 19 Desember 2017, sebuah rudal dari Yaman ditembakkan ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.
Rudal itu berhasil dihalau oleh pihak Arab Saudi. Rudal Burkan-2 ini ditargetkan kepada pertemuan keluarga kerajaan di Istana Al-Yamama, Riyadh.
"Kami berhasil menghadang rudal itu, tanpa ada laporan kerusakan ataupun korban," ujar Juru Bicara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, seperti dikutip AFP, Rabu 20 Desember 2017.
Menurut Al-Masirah TV, saksi yang berada tidak jauh dari lokasi mendengar suara ledakan keras di Riyadh. Ini adalah serangan rudal kedua dari Houthi yang diarahkan ke Riyadh dalam dua bulan terakhir.
"Saya sedang membersihkan kamar mandi ketika mendengar suara ledakan dan melihat warga keluar dari rumahnya. Dari atas atap kami melihat adanya asap," tutur seorang warga Riyadh, Edward Hernardes.
Operasi menghalau serangan semacam ini akan terus dilakukan oleh Arab Saudi. Sementara pasukan koalisi Arab Saudi melancarkan serangan terhadap pasukan Houthi di selatan Sanaa, Yaman.
Kondisi Yaman saat ini hancur akibat perang saudara antara pemberontak Houthi dan pasukan pemerintah yang loyal kepada Presiden Abdrabbo Mansour Hadi. Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi mendukung Presiden Hadi sejak 2015.
Dalam serangan udara Arab Saudi ke Yaman dalam 10 hari terakhir, setidaknya 136 warga sipil dilaporkan tewas. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menyuarakan kekhawatirannya atas kondisi di Yaman akhir-akhir ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News