Baca juga: Ribuan Warga Menunggu Pilot India Dikembalikan dari Pakistan.
Washington dapat terseret ke dalam bentrokan terbaru antara India dan Pakistan atas wilayah yang diperebutkan Kashmir. Menurut ‘sejumlah laporan’ pesawat tempur buatan AS mungkin sudah digunakan oleh Islamabad selama serangan udara. Pakistan mengatakan tidak menggunakan F-16 yang dibeli dari AS untuk menembak jatuh sebuah pesawat tempur India yang melintasi Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto di Kashmir. Namun AS memastikan negara Asia itu mematuhi ketentuan perjanjian penjualan.
Seorang juru bicara Kedubes AS di Islamabad berkata: "Kami mengetahui laporan ini dan mencari informasi lebih lanjut.
"Kami menanggapi semua dugaan penyalahgunaan artikel pertahanan dengan sangat serius," cetusnya, seperti dinukil dari laman Express, Senin, 4 Maret 2019.
Washington sering memasukkan batasan tentang bagaimana perangkat keras militernya yang diekspor dapat digunakan melalui apa yang disebut perjanjian akhir bagi pengguna.
Hubungan antara India dan Pakistan kembali tegang pada 14 Februari, ketika seorang pengebom bunuh diri di Kashmir membunuh 40 polisi paramiliter India. Tindakan ini mendorong New Delhi memerintahkan serangan militer baru terhadap Islamabad.
Pada Selasa, angkatan udara India melakukan serangan udara melintasi perbatasan Pakistan guna menghancurkan kamp kelompok Jaish-e Mohammad, yang diyakini bertanggung jawab atas serangan bunuh diri.
Baca juga: Ingin Turunkan Ketegangan, Pakistan Pulangkan Pilot India.
Sementara Pemerintah India mengklaim angkatan udaranya berhasil menjalankan misi, Islamabad membantah ada kamp militer seperti itu dan mengatakan India luput dari apa yang ditargetkan.
Namun Islamabad membalas, memicu rangkaian serangan yang terus membunuh warga sipil dan personel militer selama sepekan. Kontak senjata telah menewaskan tujuh orang di pihak Pakistan dan empat di pihak India sejauh ini.
Konflik itu memicu kekhawatiran di antara para pemimpin dunia bahwa dua kekuatan nuklir dapat memasuki perang keempat sejak mereka memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada akhir 1940-an. Tetapi ketenangan sementara tampaknya telah kembali di LoC antara Sabtu dan Minggu malam.
Chaudhry Tariq Farooq, seorang menteri di Kashmir Pakistan mengatakan pada Minggu: "Secara umum, LoC tenang tadi malam tetapi Anda tidak pernah tahu kapan akan aktif lagi. Ketegangan masih terjadi."
Pembebasan seorang pilot India pada Jumat yang ditangkap Rabu oleh tentara Pakistan diyakini turut membantu meredakan ketegangan.
Islamabad memuji kembalinya pilot sebagai "isyarat niat baik" setelah beberapa pekan kekacauan. Mereka mengundang India untuk menunjukkan keinginan yang sama demi membawa perdamaian kembali di Kashmir.
Pemerintah India menghadapi kritik internal dan eksternal atas balasan terhadap bom bunuh diri. Di mana anggota oposisi mengatakan Perdana Menteri Narendra Modi mengeksploitasi ketegangan untuk mengumpulkan konsensus menjelang pemilihan umum pada Mei.
Menteri Keuangan Arun Jaitley, salah satu anggota Kabinet yang paling dekat dengan Modi, menolak komentar serupa. Ia katakan bahwa meningkatnya ketegangan dengan Pakistan tidak ada hubungannya dengan politik dalam negeri sebelum pemungutan suara.
Lembaga survei berharap BJP partai yang berkuasa mendapat manfaat dari semangat nasionalistis yang melanda seantero negeri India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News