medcom.id, Atlanta: Aksi solidaritas untuk Basuki Tjahaja Purnama masih berlanjut. Tidak terkecuali aksi di luar negeri.
Hal ini yang diperlihatkan oleh warga negara Indonesia (WNI) dan diaspora WNI yang berada di Atlanta, Amerika Serikat (AS). Mereka melakukan aksi solidaritas tetap di depan gedung media ternama AS, CNN.
Serupa dengan yang berlangsung di Jakarta, aksi yang diikuti sekitar 350 hingga 400 orang ini menyalalakan lilin bersama. Mereka juga bersama-sama menyanyikan lagu nasional.


Tidak ketinggalan orasi dilakukan oleh para peserta aksi. Seperti yang dilakukan oleh pengurus Indonesian Community Heritage Foundation (ICHF) Daniel Fu, pada Minggu 14 Mei 2017 malam waktu setempat.
"Kami, masyarakat Indonesia di Atlanta, mendukung dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang hanya berazaskan Pancasila dan UUD 1945," ujar Daniel, dalam keterangan tertulis komunitas warga Indonesia di Atlanta, yang diterima Metrotvnews.com, Selasa 16 Mei 2017.
Daniel yang sudah menetap di Atlanta sejak 1976 menyebutkan, keadilan harus ditegakkan untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang divonis penjara 2 tahun atas kasus penghinaan atas agama. Menurutnya, Gubernur Jakarta non-aktif itu dihukum secara tidak adil karena selama ini Ahok selalu melawan korupsi di Indonesia.
"Kami menentang secara keras semua kelompok dan perorangan yang ingin mengubah negara Indonesia menjadi negara syariah. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan merusak pilar kebangsaan Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, 'Berbeda-beda tetapi tetap satu'," imbuh Daniel.
"Seseorang seperti Ahok telah dipenjarakan demi menegakkan keadilan dan kebenaran, tapi Cahaya Purnama-nya tidak akan pernah redup karena jutaan manusia dari puluhan kota di dunia dan juga di Indonesia telah menyalakan lilin untuk dia. Kita percaya bahwa keadilan dan kebenaran akan ditegakkan kembali lagi di Indonesia," tegasnya.

Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika menjadi inti dari aksi dari malam itu. Mereka yang hadir di depan gedung CNN ini menegaskan bahwa mereka akan tetap bersama-sama berjuang untuk mempertahankan Pancasila.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pergolakan Pilkada Jakarta menjadi perhatian banyak WNI di luar negeri. Mereka pun menyatakan tiga pernyataan keprihatinan atas kondisi Indonesia saat ini. Sikap itu antara lain menunjukkan keprihatinan atas:
1. Jurang kesenjangan sosial ekonomi yang besar antara yang kaya dan yang miskin, yang terdidik secara baik dan yang kurang terdidik atau tertinggal.
2. Kami prihatin karena Indonesia secara sumber alam, budaya dan sumber daya manusia sangat luar biasa bagus dan kaya.
3. Korupsi, oligarki politik yang luar biasa. Dan penjajahan dan pembodohan anak bangsa oleh pemimpin yang berasal dari bangsanya sendiri.
Menurut mereka, ketiga hal ini menyebabkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tertinggal.
Ironi memang, di saat persaingan secara global bangsa-bangsa di dunia semakin ketat dan berat.
"Di depan CNN kami bersatu, menangis, dengan hati kami satukan tekad kami dengan saudara sebangsa tanpa peduli dari suku apa, asal pulau apa, dan tak peduli apa agamamu, karena kami merasa satu prihatin dan marah kenapa simbol kebanggaan kami direnggut oleh para petualang yang ambisius demi ke dudukan rela memfitnah, dan menghancurkan harapan serta antusiasme kebangkitan bangsa Indonesia yang mulai bersemi dan peduli nasib bangsanya," pernyataan dari para WNI ini.


Sebagai perantauan di negara asing, para WNI ini pun mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mereka mengharapkan Presiden Jokowi keberanian untuk memimpin dan membawa Indonesia yang lebih maju, moderen dan beradab.
Aksi di Atlanta ini mengikuti aksi serupa yang dilakukan WNI di luar negeri sejak Sabtu hinggu Minggu. Kegiatan itu berlangsung di kota-kota besar dunia, mulai dari Tokyo, Hong Kong, Washington, Sydney, Perth, Vancouver, London, Auckland, Berlin dan masih banyak lagi.
(Baca: Aksi Dukung Ahok Digelar di Sejumlah Negara).
Sementara itu di Singapura, aksi mendukung Ahok terkendala perizinan. Kepolisian Singapura mengimbau warga asing untuk tidak mengimpor masalah politik dari negara asal.
Ahok langsung dipenjara setelah hakim mengetuk palu dan memvonis Ahok dua tahun. Ahok langsung dibawa ke Rutan Cipinang sebelum akhirnya dipindahkan ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Ahok dinilai tak seharusnya ditahan karena masih mengupayakan proses hukum lanjutan. Ahok membanding putusan hakim. Tak hanya itu, hakim sendiri pun mengatakan Ahok sangat kooperatif.
Aksi di Atlanta ini mengikuti aksi serupa yang dilakukan WNI di luar negeri sejak Sabtu hinggu Minggu. Kegiatan itu berlangsung di kota-kota besar dunia, mulai dari Tokyo, Hong Kong, Washington, Sydney, Perth, Vancouver, London, Auckland, Berlin dan masih banyak lagi.
(Baca: Aksi Dukung Ahok Digelar di Sejumlah Negara).
Sementara itu di Singapura, aksi mendukung Ahok terkendala perizinan. Kepolisian Singapura mengimbau warga asing untuk tidak mengimpor masalah politik dari negara asal.
Ahok langsung dipenjara setelah hakim mengetuk palu dan memvonis Ahok dua tahun. Ahok langsung dibawa ke Rutan Cipinang sebelum akhirnya dipindahkan ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Ahok dinilai tak seharusnya ditahan karena masih mengupayakan proses hukum lanjutan. Ahok membanding putusan hakim. Tak hanya itu, hakim sendiri pun mengatakan Ahok sangat kooperatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News