Baca juga: Kemilau Batik Mewarnai Debat Terbuka DK PBB.
Tema debat terbuka yang dipimpin Indonesia kali ini adalah Protection Civilians in Conflict di mana tema ini selaras dengan tema besar Indonesia menjadi presiden di DK PBB selama bulan Mei 2019.“Penyelenggaraan ini sama dengan tema besar kita karena bertepatan dengan 20 tahun disahkan agenda perlindungan penduduk sipil di PBB,” kata Ketua Satgas DK PBB Kementerian Luar Negeri Hari Prabowo di Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.
Hari menambahkan, debat terbuka ini juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun disahkan Konvensi Jenewa soal komitmen masyarakat internasional dan peran DK PBB di situasi konflik di mana penduduk sipil dijamin akan terlindungi.
“Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali akan berpartisipasi di sidang terbuka ini. Sekjen PBB juga akan menjadi salah satu narasumber,” ucap dia.

Menlu Retno Marsudi memimpin debat terbuka DK PBB pertama, pekan lalu. (Foto: Kemenlu RI).
Selain Sekjen PBB, ada dua narasumber lain yaitu Presiden ICRC Pieter Maurer dan Direktur Eksekutif CIVIC, sebuah lembaha think tank dalam isu penduduk sipil di daerah sipil.
Sidang terbuka ini akan dihadiri seluruh negara anggota PBB dan mereka bisa berpartisipasi. Topik yang diangkat pun menyangkut kapasitas nasional negara tersebut dalam membantu penduduk sipil di daerah konflik.
Baca juga: Menlu RI dan Sekjen PBB Diskusikan Situasi Gaza.
Kepemimpinan Indonesia di DK PBB akan berlangsung selama sebulan penuh pada bulan Mei. Ini adalah kali kedua Indonesia memimpin debat terbuka. Indonesia akan menjalani peran sebagai anggota tidak tetap DK PBB selama dua tahun, mulai 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020.Selain Indonesia, ada empat negara anggota PBB lainnya yang juga memulai keanggotaan DK PBB di periode yang sama. Negara-negara tersebut adalah Afrika Selatan, Belgia, Republik Dominika dan Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News