Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan ini merupakan upaya para anggota DK PBB menghormati Indonesia yang menjadi Presiden.
"Mereka pakai batik menghormati Indonesia, karena delegasi Indonesia memakai batik," ujar Arrmanatha lewat pesan singkat kepada Medcom.id, Selasa 7 Mei 2019 waktu AS.
Arrmanatha menambahkan para delegasi memiliki batik karena ada yang membeli sendiri dan ada pula yang mendapatkan batik karena menjadi ketua delegasi di pertemuan Indonesia.
"Ada yang pernah dapat karena mereka jadi ketua delegasi di pertemuan di Indonesia seperti Sekjen PBB," imbuh dia.
.jpg)
Menlu Retno Marsudi memimpin debat terbuka di DK PBB. (Foto: Dok.Kemenlu RI).
Dia menuturkan beberapa ketua delegasi, seperti Tiongkok, Pantai Gading, Republik Dominika, Prancis, Jerman, Peru, Amerika Serikat dan Sekjen PBB Antonio Guterres memakai batik. Sementara itu, delegasi dari Polandia juga memakai pakaian khas Indonesia tersebut.
Saat ini Indonesia tengah memegang keketuaan di DK PBB selama sebulan penuh. Tema yang diambil adalah mengenai Operasi Penjaga Perdamaian.
Beberapa kegiatan dilakukan Indonesia selama menjadi Presiden DK PBB, seperti debat terbuka mengenai penjaga perdamaian, dan juga pameran foto.
Empat isu penting
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang memimpin debat terbuka, memaparkan empat hal penting dalam debat yang bertemakan “Investing Peace: Improving Safety and Performance of UN Peacekeepers”.
Pertama menurut Menlu Retno, pendekatan misi spesifik sangat diperlukan. Sebuah pendekatan satu untuk semuanya, dinilai tidak hemat.
“Kedua. Keterlibatan langsung dengan masyarakat sangatlah penting. Kemampuan pasukan perdamaian tidak boleh hanya skill tempur, tetapi bisa diperkuat juga dengan komunikasi dan membangun kepercayaan,” ujar Menlu Retno.
“Kemudian ketiga adalah investasi ke perempuan sama saja berinvestasi untuk perdamaian,” tuturnya.

Foto: Dok.Kemenlu.
Menurut Menlu Retno, pasukan perdamaian perempuan lebih efektif dalam memenangkan hati dan pikiran warga di mana mereka ditugaskan.
Terakhir yang menjadi perhatian mantan Dubes RI untuk Belanda itu adalah latihan yang memerlukan rekan. Dikarenakan tantangan makin kompleks, maka sebuah pelatihan harus lebih adaptif.
Indonesia, menurut Menlu Retno menawarkan pusat pelatihan pasukan perdamaian PBB, untuk dijadikan lokasi pelatihan misi pelatiihan internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id