Calon Menlu AS, Rex Tillerson (Foto: AFP)
Calon Menlu AS, Rex Tillerson (Foto: AFP)

Tillerson Tak Setuju Perang Narkoba Duterte Disebut Langgar HAM

Sonya Michaella • 13 Januari 2017 09:11
medcom.id, Washington: Rex Tillerson, calon Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pilihan Donald Trump, secara gamblang menyebutkan perang narkoba yang dilakukan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte tidak melanggar HAM.
 
Tillerson menyatakan, ia perlu informasi yang lebih lengkap sebelum mengeluarkan pendapatnya mengenai perang narkoba Duterte di Filipina yang kabarnya telah menewaskan hampir 6.200 orang ini.
 
"Saya perlu informasi dan data yang lebih lengkap. Tidak sembarang mengatakan bahwa apa yang dilakukan Filipina adalah pelanggaran HAM," ucap Tillerson di pertemuannya dengan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, seperti dikutip Reuters, Jumat (13/1/2017).

"Hubungan AS dan Filipina sangat penting. Apa yang dilakukan Filipina harus dilihat dari berbagai perspektif. Mereka juga membutuhkan kita sebagai sekutu," lanjutnya.
 
Senator Marco Rubio menyanggah Tillerson, dengan mengatakan, bukti-bukti tentang perang narkoba tersebut bahkan keluar dari mulut Duterte sendiri.
 
"Ini informasi yang dapat dipercaya dan Anda tidak percaya? Ini bukan masalah intel. Ini terbuka dilaporkan. Apakah ini cara yang tepat baginya (Duterte) untuk bertindak?" tanya Rubio.
 
"Jika fakta-fakta ini mendukung angka-angka dan tindakannya, saya tidak berpikir salah satu dari kita akan mendukung cara itu sebagai cara yang tepat untuk menangani para pemakai dan pengedar, tidak peduli seberapa mengerikannya," jawab Tillerson.
 
Sidang yang digelar selama sembilan jam ini dilaporkan tidak membuahkan hasil yang konkret terhadap kasus perang narkoba Duterte. Topik ini pun akan ditinjau kembali nantinya.
 
Tillerson pun menegaskan, ia akan bertindak atas informasi faktual. "Saya tidak akan bertindak atas apa yang ditulis di koran maupun disiarkan di televisi. Saya akan bertindak sesuai fakta. Saya ingin melihat fakta itu sendiri," tegas Tillerson.
 
Dilaporkan, perang narkoba Duterte yang telah dijalankannya sejak Juni 2016 telah memakan korban jiwa hingga 6.200 orang. Banyak dari mereka yang tewas di tangan polisi, pihak keamanan lokal dan masyarakat yang main hakim sendiri. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan