"Saya siap untuk sedikit menyimpang dari Donald Trump pada isu-isu kunci, seperti nuklir non-proliferasi, perubahan iklim dan tentang Rusia," kata Tillerson, seperti dikutip AFP, Kamis (12/1/2017).
Dalam isu perdagangan, Trump bersikeras untuk merobek perjanjian perdagangan bebas yang dinegosiasikan oleh 12 negara saat AS di bawah pemerintahan Barack Obama, yaitu Trans-Pacific Partnership (TPP).
Dengan tegas, Tillerson mengatakan ia tidak menentang TPP sama sekali. Mantan bos ExxonMobil ini juga mengatakan, ia akan mengambil tindakan tegas terkait hubungan AS dengan Rusia. Dikabarkan, Tillerson memiliki hubungan cukup dekat dengan para pengusaha Rusia.
Ia pun berpendapat, bahwa asumsi adanya peretasan Rusia kepada pemilu AS adalah asumsi yang wajar.
"Rusia saat ini memang menimbulkan kekhawatiran. Bisa jadi memang Presiden Rusia memerintahkan anak buahnya untuk ikut campur pemilu Amerika," ucap Tillerson lagi.
Tillerson juga menegaskan, akan melakukan kebijakan luar negeri AS lebih kuat dari pada saat kepemimpinan Barack Obama. "Untuk mencapai stabilitas abad ke-21, kepemimpinan Amerika tidak hanya harus diperbaharui, tapi ditegaskan lagi," tuturnya.
Tillerson juga menyatakan keinginannya untuk tetap mempertahankan posisi AS dalam pembicaraan perubahan iklim.
"Selain itu, penting bagi AS untuk mengejar nuklir non-proliferasi," ungkap Tillerson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
