Sebuah sesi DK PBB di New York, AS, 10 Juni 2016. (Foto: AFP/KENA BETANCUR)
Sebuah sesi DK PBB di New York, AS, 10 Juni 2016. (Foto: AFP/KENA BETANCUR)

Dewan Keamanan PBB Kutuk Keras Penembakan Orlando

Willy Haryono • 14 Juni 2016 10:52
medcom.id, New York: Dewan Keamanan PBB akhirnya sepakat mengutuk keras penembakan di Orlando, setelah sempat terjadi perdebatan internal dengan Rusia dan Mesir terkait referensi gay. 
 
Penembakan brutal yang dilakukan seorang warga Amerika Serikat (AS) keturunan Afghanistan bernama Omar Mateen terjadi di sebuah klub malam yang banyak didatangi lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Orlando, Florida. 
 
Dewan Keamanan PBB Kutuk Keras Penembakan Orlando
Polisi memeriksa klub LGBT yang menjadi lokasi penembakan massal di Orlando. (Foto: AFP)

Sebanyak 15 anggota DK PBB mengatakan "serangan teroris" di Orlando pada Minggu ditujukan kepada "orang-orang berdasarkan orientasi seksual mereka."
 
Para anggota dewan mengekspresikan rasa duka kepada keluarga 49 korban tewas. Mereka menegaskan kembali bahwa terorisme adalah salah satu ancaman paling serius terhadap perdamaian dan keamanan.
 
Kerangka teks kecaman terhadap penembakan Orlando sudah disebarkan kepada anggota dewan pada Minggu. Namun Rusia dan Mesir sempat menolaknya karena ada referensi terhadap "orientasi seksual."
 
Duta Besar Prancis Francois Delattre mengatakan pernyataan gabungan itu akhirnya diadopsi Senin malam sebagai sesuatu yang "sangat penting." Ia mengaku ada beberapa konsultasi agar seluruh anggota dewan menyepakatinya. 
 
"Jangan Sekadar Kecaman"
 
Sementara itu Wakil Dubes AS David Pressman mengkritik PBB yang dinilai gagal dalam menegakkan hak-hak minoritas. Pressman menyebut PBB harus berbuat lebih ketimbang hanya menyampaikan duka dan kecaman. 
 
"Mari kita bersatu menegakkan kehormatan universal dari semua orang, terlepas dari siapa yang mereka cintai, bukan hanya mengutuk teroris yang membunuh mereka," kata Pressman, merujuk pada penembakan di Orlando. 
 
Dewan Keamanan PBB Kutuk Keras Penembakan Orlando
Warga AS mengenang korban penembakan massal di Orlando. (Foto: AFP)
 
Sidang Umum PBB bulan lalu menolak akreditasi 22 grup, sebagian besarnya adalah aktivis hak asasi gay, untuk menghadiri konferensi AIDS. Negara yang menolak akreditasi itu adalah Rusia, beberapa negara Islam, Kamerun dan Tanzania. 
 
Homoseksualitas adalah sesuatu yang ilegal di sekitar 77 negara. Di lima negara, homoseksualitas merupakan kejahatan yang dapat berujung hukuman mati.
 
Tragedi di Orlando disebut-sebut sebagai penembakan massal dengan jumlah korban jiwa terbanyak di AS. Menurut laporan beberapa media lokal, Mateen sempat menelepon nomor darurat 911 untuk mendeklarasikan kesetiaannya kepada pemimpin kelompok militan Islamic State (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi. 
 
Melalui kantor berita Amaq, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di Orlando. Namun sejumlah pejabat AS mengatakan masih terlalu dini untuk mengaitkan aksi individual Mateen dengan ISIS. 
 
Dewan Keamanan PBB Kutuk Keras Penembakan Orlando
Omar Mateen. (Foto: AFP)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan