Menurut laporan Reuters, Minggu (12/6/2016), Mateen pernah bekerja di sebuah perusahaan keamanan global G4S sejak 2007. Ia sempat ditugaskan perusahaan untuk menjaga komunitas pensiunan di South Florida.
Sebelum masuk kerja, Mateen menjalani dua pemeriksaan latar belakang, yang pertama di tahun 2007 dan kedua pada 2013.
"Pemeriksaan (2007) tidak menunjukkan adanya sesuatu yang mengkhawatirkan," ujar pihak G4S, seperti dikutip The Guardian. "Pemeriksaan diulangi pada 2013, dan masih tidak ada apa-apa."
Pada 2013, G4S baru mengetahui bahwa Mateen pernah diperiksa Biro Investigasi Federal AS atau FBI. Penyelidikan Mateen pada saat itu dinyatakan selesai.

Petugas memeriksa lokasi penembakan massal di Orlando. (Foto: AFP)
"Kami tidak tahu adanya hubungan antara Mateen dengan aktivitas teroris, dan kami juga tidak tahu ada investigasi dari FBI," tutur G4S.
Mateen adalah petugas keamanan di G4S. Setelah terjadinya penembakan di Orlando, G4S memastikan apakah ada senjata perusahaan yang digunakan Mateen dalam melancarkan aksi teror.
Penembakan di Orlando menewaskan 50 orang dan melukai 53 lainnya, banyak yang dalam kondisi kritis. Melalui kantor berita Amaq, kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Orlando.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News