medcom.id, Washington: Misteri keberadaan dari pesawat EgyptAir MS804 masih belum jelas. Intelijen Amerika Serikat (AS) memastikan tak ada indikasi ledakan dari pesawat itu.
Sementara proses pencarian dari pesawat Airbus A320 itu masih terus berlanjut. Sempat ada laporan penemuan puing di dekat Pulau Karpathos, Yunani namun akhirnya laporan tersebut dibantah.
( Baca: Yunani Pastikan Puing yang Ditemukan Bukan dari EgyptAir https://www.medcom.id/internasional/dunia/1bVXG6GK-yunani-pastikan-puing-yang-ditemukan-bukan-dari-egyptair )
( Baca: Yunani Pastikan Puing yang Ditemukan Bukan dari EgyptAir https://www.medcom.id/internasional/dunia/1bVXG6GK-yunani-pastikan-puing-yang-ditemukan-bukan-dari-egyptair )
Pesawat yang membawa 66 orang itu, jatuh pada Kamis 19 Mei pukul 2.30 pagi waktu Mesir. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan dari pesawat tersebut.
"Hingga saat ini satelit pemerintah tidak menemukan adanya indikasi ledakan,-seperti tanda panas- di jalur yang dilintasi MS804," ujar seorang pejabat militer AS, seperti dikutip Telegraph, Jumat (20/5/2016).
Hal tersebut makin memperdalam misteri mengapa pesawat itu jatuh dan masuk ke Laut Mediterania. Tidak adanya tanda-tanda puing makin meredupkan informasi mengenai lokasi keberadaan pesawat tersebut.
( Baca: EgyptAir Tarik Pernyataan soal Penemuan Puing Pesawat https://www.medcom.id/internasional/dunia/VNx97Jdb-egyptair-tarik-pernyataan-soal-penemuan-puing-pesawat )
( Baca: EgyptAir Tarik Pernyataan soal Penemuan Puing Pesawat https://www.medcom.id/internasional/dunia/VNx97Jdb-egyptair-tarik-pernyataan-soal-penemuan-puing-pesawat )
Tim pencari dan penyelamatan saat ini menyisir wilayah di selatan Pusat Kreta di Yunani. Mereka berharap dapat menemukan jejak dari puing.
Prancis bela diri terkait keamanan bandara
Terkait adanya dugaan teroris dalam insiden MS804 ini, pihak Prancis membela keamanan dari Bandara Charles de Gaulle di Paris. Ini disebabkan pesawat itu lepas dari Paris dengan tujuan Kairo, Mesir.
"Segala kemungkinan tetap masih diselidiki, tetapi tidak ada satu pun dianggap sebagai penyebab pasti. Tidak ada indikasi apapun apa yang menyebabkan jatuhnya pesawat," tutur Menlu Prancis Jean-Marc Ayrault.
.jpg)
Foto: Keluarga penumpang EgyptAir MS804/AFP
.jpg)
Foto: Keluarga penumpang EgyptAir MS804/AFP
Sementara Menteri Junior urusan Transportasi Prancis Alain Vidalies mengatakan, semua pihak masih terus berupa melakukan pencarian. Vidalies juga membela proses pengamanan di Bandara Charles de Gaulle.
"Keamanan anti-teror di Charles de Gaulle bekerja dengan baik. Mereka langsung bertindak bila ada sesuatu yang mencurigakan," pungkas Vidalies.
Sementara itu Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail mengungkapkan, terlalu dini untuk mengeluarkan pernyataan terkait penyebab jatuhnya pesawat, apalagi disebut-sebut serupa dengan jatuhnya Pesawat Kogalymavia 9268 milik maskapai Rusia di Semenanjung Sinai 31 Oktober 2015. Saat itu jaringan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas kejadian itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News