Hal ini juga menarik perhatian musisi Once Mekel.
"Kita harus menentang itu. Yang pertama harus dihukum itu adalah orang-orang, oknum-oknum yang memegang kekuasaan di sana. Para pimpinan penjara," papar pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini saat berbincang dengan Medcom.id di Jakarta, Sabtu, 4 Agustus 2018.
Fenomena baru ini tentu meresahkan sekaligus membuka rahasia baru di balik jeruji besi. Once mengaku ikut resah mengetahui ragam fasilitas untuk para tahanan narapida kelas kakap dan koruptor.
"Iya, dalam hukum, ada namanya prinsip persamaan di depan hukum. Artinya Anda, saya, siapapun baik orang yang memang posisinya rendah, pejabat tinggi harusnya sama di depan hukum termasuk perlakuan di dalam tahanan," kata Once.
"Lapas sebenarnya harus berperikemanusiaan karena itu lembaga permasyarakatan. Artinya kalau disediakan tempat-tempat tahanan yang tidak berperikemanusiaan juga salah. Artinya tidak membuat orang yang bersangkutan bisa kembali ke masyarakat dengan mental yang diperbaharui," sambungnya.
Soal petugas penjaga tahanan lapas Sukamiskin, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly sudah mengganti Kepala Lapas Sukamiskin sebanyak lima kali, selama empat tahun terakhir. Bermula dari Marselina Budhiningsih pada September 2015 digantikan Edi Kurniadi. Posisi ini bertahan kurang dari setengah tahun, Edi digantikan Surung Pasaribu. Namun, pada Oktober 2016 posisi ini digantikan oleh Dedi Handoko. Hanya bertahan lima bulan, Dedi lalu digantikan Wahid Husein pada Maret 2017.
Pada 26 Juli 2018, Wahid Husein digantikan Tejo Harwanto sebagai Kepala Lapas Sukamiskin. Selain kepala lapas, Yasonna juga mengganti Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat dan Kepala Divisi PAS Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id