Seringai (Foto: dok.Seringai)
Seringai (Foto: dok.Seringai)

Ini Alasan Lengkap Mengapa Seringai Tarik Katalog Lagu dari Spotify

Basuki Rachmat • 16 Oktober 2025 10:31
Jakarta: Band high octane rock asal Jakarta, Seringai, mengambil langkah tegas dengan menarik seluruh katalog musik mereka dari platform digital Spotify. Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap investasi yang dilakukan oleh CEO Spotify, Daniel Ek, di perusahaan teknologi militer asal Jerman bernama Helsing.
 
Langkah ini dikonfirmasi langsung oleh manajer Seringai, Wendi Putranto, yang menyebut keputusan tersebut merupakan bentuk sikap kolektif dari seluruh personel band yang kini digawangi oleh Arian13 (vokal), Sammy Bramantyo (bass), dan Edy Khemod (drum).
 
"Betul, hal tersebut menjadi alasan utama yang mendasari keputusan band members Seringai untuk menarik seluruh karya kami dari platform tersebut," kata Wendi Putranto saat dihubungi oleh Medcom.id pada Rabu, 15 Oktober 2025.
 
Sejak 22 September 2025, para Serigala Militia (sebutan fans Seringai) tak lagi bisa menemukan lagu-lagu andalan band tersebut di Spotify. Seluruh karya mereka telah resmi dihapus dari katalog Spotify Artist Seringai, termasuk album dan single yang dirilis selama dua dekade terakhir.

Wendi menjelaskan, keputusan tersebut diambil melalui musyawarah bersama antara para personel dan pihak manajemen.
 
"Tentunya ini menjadi keputusan bulat dari Arian, Khemod, dan Sammy mewakili Seringai sebagai songwriters. Manajemen kemudian memberikan persetujuan dan melakukan eksekusi penarikan, tepatnya pada 22 September 2025 lalu," ungkapnya.
 
Namun, masih ada dua lagu Seringai yang belum bisa dihapus dari platform musik tersebut, yakni single “Satu Sisi Dan Menyerang” serta “Lencana”. Kedua lagu tersebut, kata Wendi, berada di luar kendali pihak Seringai.
 
"Terkait sisa dua lagu Seringai yang ada di sana, sayangnya kontrolnya tidak ada di kami, kedua lagu tersebut sudah ada sejak 20 tahun lalu sebagai bagian album kompilasi film. Masih terus dilacak hingga kini pengunggahnya untuk di take down kemudian," tutur Wendi.
 

Bukan Ikut Tren, Tapi Bentuk Sikap


Keputusan Seringai menarik musiknya dari Spotify sempat dikaitkan dengan gerakan campaign global bertajuk “No Music For Genocide”, di mana ratusan musisi dunia menarik lagu mereka dari platform digital di Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
 
Namun, Wendi menegaskan bahwa langkah Seringai bukanlah hasil dari pengaruh langsung gerakan campaign tersebut, melainkan murni hasil pembahasan internal band.
 
"Sikap ini justru tidak terinspirasi secara langsung dari gerakan tersebut, namun tentunya kami dukung hal tersebut sepenuhnya karena sejalan dengan solidaritas kami kepada perjuangan rakyat Palestina yang terus menerus ditindas Israel selama lebih dari 75 tahun lamanya. Jadi memang sudah menjadi pembahasan internal dalam kamp Seringai tak lama setelah Daniel Ek diberitakan luas melakukan investasi militer tersebut," tutup Wendi Putranto.
 
Langkah yang diambil Seringai ini menjadi contoh nyata bahwa musisi bukan hanya berkarya, tetapi juga memiliki ruang sikap terhadap isu kemanusiaan dan etika industri. Sikap ini sekaligus menegaskan semangat perlawanan khas Seringai, bahwa musik bukan sekadar hiburan, melainkan juga medium untuk menyuarakan integritas dan kemanusiaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan