Penyanyi Maki Otsuki menjadi salah satu korban. Ketika sedang membawakan soundtrack dari anime One Piece, tiba-tiba lampu dan musik padam. Penampilannya terhenti di tengah lagu, dan ia segera diarahkan turun dari panggung oleh dua anggota kru.
Sementara itu, konser Ayumi Hamasaki yang dijadwalkan tampil di stadion berkapasitas 14.000 kursi secara mendadak dibatalkan oleh pihak penyelenggara. Alhasil, pelantun lagu "Dearest" itu tampil di hadapan kursi kosong pada Sabtu, 29 November 2025.
Baca Juga :
Helloween Batal Tampil di JogjaROCKarta 2025
Dampak Ketegangan Diplomatik Jepang-Tiongkok
Gelombang pembatalan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Beijing dan Tokyo, yang dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan.Sanae Takaichi, yang dikenal vokal mengkritik Tiongkok, bulan lalu menyatakan bahwa Tokyo bisa mengambil langkah militer jika Beijing menyerang Taiwan. Bagi Beijing, Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, dan penggunaan kekuatan untuk “bersatu kembali” tidak pernah dikesampingkan.
Sejak saat itu, kedua negara saling melayangkan protes, dan keretakan hubungan mulai berdampak pada kehidupan sehari-hari, termasuk pada industri hiburan.
Reaksi dari Manajemen dan Penggemar
Manajemen Maki Otsuki menanggapi insiden pada hari Jumat dengan menyebutnya sebagai “keadaan yang tidak dapat dihindari.”“Selain pembatalan penampilan, tidak ada masalah tertentu, dan staf lokal sangat baik dan membantu,” tulis manajemen Maki Otsuki, dikutip dari BBC, pada Senin, 1 Desember 2025.
Penampilan Maki Otsuki sendiri merupakan bagian dari festival musik tiga hari di Shanghai, Tiongkok. Namun, Kyodo News Jepang melaporkan bahwa acara-acara berikutnya juga dibatalkan setelah “mempertimbangkan berbagai faktor secara komprehensif.”
Baca Juga :
Mendadak Sakit, Winter aespa Batal Ikut Konser
Beberapa pengguna X menuduh otoritas Tiongkok merampas kebebasan rakyatnya sendiri untuk menikmati budaya, demi memberi sanksi kepada Jepang. “Apa gunanya mengarahkan ujung tombak sanksi ke warga sendiri?” tulis sebuah unggahan dalam bahasa Jepang.
Sementara di Weibo, seorang pengguna menulis: “Apakah kalian tidak peduli dengan penonton—mereka bagaimanapun juga orang Tiongkok, kan?” Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang, George Glass, juga ikut menanggapi di X. “Sungguh disesalkan ada orang yang tidak bisa merasakan kekuatan musik,” tulisnya, sembari menyertakan tautan ke lagu Don’t Stop Believin’ milik Journey.
Ia menutup pesannya dengan dorongan khusus, “Maki-san, Don’t Stop Believin’—keep holding on to your convictions!”
Respons Ayumi Hamasaki
Di sisi lain, insiden ini juga memicu sentimen nasionalis di media sosial Tiongkok. Beberapa mempertanyakan mengapa acara musik Jepang diizinkan berlangsung di tengah perselisihan diplomatik.“Bagaimana mungkin acara itu terus berjalan pada saat seluruh bangsa marah kepada Jepang?” tulis seorang pengguna Weibo. Ayumi Hamasaki, yang berada di Shanghai untuk tur Asia, mengatakan ia diminta secara mendadak pada Jumat untuk membatalkan konsernya. Meskipun demikian, ia tetap tampil di hadapan kursi kosong sebagai bentuk penghargaan kepada “orang-orang di perusahaan, staf Tiongkok, dan keluarga besar Jepang yang berjuang melewati tur ini."
“Saya masih sangat yakin bahwa hiburan harus menjadi jembatan yang menghubungkan orang, dan saya ingin berada di sisi yang menciptakan jembatan itu,” tulis Ayumi di Instagram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id