Nama "Parenduan" sendiri diambil dari nama sebuah dusun di Madura, Prenduan, yang memiliki kata dasar "arenduh" yang berarti bersimpuh atau rehat sejenak. Album ini menjadi wujud kepingan memori yang melekat di benak Badrus Zeman, vokalis dan gitaris Lorjhu', yang lahir dan besar di dusun itu.
Album ini sekaligus menjadi penanda perjalanan baru Lorjhu' yang sebelumnya hanya Badrus seorang, kini bertambah dua personel yaitu Insan Negara (bassist), dan Gaharaiden Soetansyah (drummer).
"Dari mulai 'Jhajhan No' Mano'an' yang berbau reggae, 'Asapo' Angin' yang akustik, dan 'Rajamina' yang perkusif dan kolosal, album Parenduan penuh dinamika, karena di situ terdapat narasi doa, harapan, dan cita-cita," kata Badrus tentang ragam musik dalam album ini.
Proses produksi album kedua jauh lebih terencana dan secara teknis lebih baik. Album debut Lorjhu' direkam hanya dengan ponsel dengan peralatan teknis seadanya. Pada album Parenduan, Lorjhu' rekaman di studio bernama dengan melibatkan Reza Hilmawan sebagai produser. Lorjhu' juga melibatkan musisi asal Madura lain dalam rekaman, yaitu Rifan Khoridi dari grup La Ngetnik untuk mengisi perkusi dan alat musik tiup, Johariyadi dari grup musik Gelora Pesisir untuk mengisi kendang, dan Nafilah Safitri sebagai vokal latar.
Artwork album dibuat oleh perupa asal Yogyakarta, Enka Komariah, dengan teknik lukis manual di atas kanvas.
Lorjhu' akan tampil dalam festival musik akbar Synchronize Fest 2023. Mereka tampil pada hari ketiga, 3 September 2023, pukul 15:45, di Gambir Expo Kemayoran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
