"Kami sedang bekerja keras untuk mempersiapkan album terbaru GOT7," ungkap Jin-young, dikutip dari Soompi, pada Jumat, 8 November 2024.
Perilisan album baru GOT7 ini menjadi bentuk apresiasi kepada para penggemar sebelum anggota lain mengikuti program wajib militer.
"Mengingat beberapa anggota akan segera menjalankan wajib militer, kami ingin segera merilis album ini sebagai bentuk apresiasi kepada para penggemar," ujar Jin-young.
Para anggota GOT7 pun telah berdiskusi mengenai konsep album barunya. Jin-young meminta para penggemar untuk menantikan karya baru mereka.
Baca juga: Pesan di Media Sosial BAMBAM GOT7 Bikin Penggemar Khawatir |
"Selama masa istirahat kemarin, kami sudah mulai diskusi mengenai konsep album. Jadi, nantikan karya terbaru dari GOT7," pungkas Jin-young.
Album ini akan menjadu obat rindu bagi iGOT7 atau AhGaSe, sebutan penggemar GOT7, setelah grup itu hiatus selama dua tahun, terhitung dari perilisan album terakhir yang bertajuk GOT7 pada 2022 lalu.
Saat ini, seluruh anggota GOT7 telah berada di agensi berbeda setelah meninggalkan JYP Entertainment karena kontrak eksklusif mereka berakhir pada 19 Januari 2021.
Sebelumnya, Jay B GOT7 telah selesai menjalani program wajib militer pada 1 November 2024. Pemimpin grup K-pop itu juga sedang menggarap sebuah album solo yang ditargetkan rilis pada akhir November ini.
GOT7 merupakan grup K-pop yang debut di bawah naungan JYP Entertainment pada Januari 2014. Grup K-pop itu terdiri dari 7 anggota, Jay B, Mark, Jin-young, Jackson, Young-jae, Bambam dan Yug-yeom.
Anggota GOT7 selanjutnya yang akan ikut dalam program wajib militer adalah Young-jae dan Yug-yeom. Mereka direncanakan akan mendaftar wajib militer pada 2025 atau 2026, setelah melakukan promosi album baru GOT7.
Anggota lain, seperti Jackson dan Mark tidak akan mengikuti wajib militer karena bukan warga negara Korea Selatan. Jackson adalah anggota yang berkebangsaan Hong Kong, sementara Mark merupakan warga negara Amerika Serikat.
Lalu untuk Bambam, ia telah dinyatakan bebas dari program wajib militer di Thailand. Hal itu karena kuota rekrutmen sukarelawan dan kartu merah sudah terpenuhi di wilayahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News