Kabar duka kepergian Yaya Moektio disampaikan langsung oleh God Bless melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka, @godblessrocks.
“Kami dari keluarga besar God Bless menyampaikan kabar duka yang mendalam. Telah berpulang dini hari ini (8/12) pada pukul 04.00 WIB di RS Fatmawati, Jakarta, saudara kami Bapak Yahya Karya Konsepsianto bin Moektio (Yaya Moektio),” tulis akun resmi God Bless di Instagram. God Bless menyebut Yaya Moektio sebagai sosok yang memiliki peran penting dalam perjalanan karier band mereka dan industri musik Tanah Air. Kontribusi dan warna musik yang ia berikan disebut tidak akan pernah terlupakan.
Lantas, siapa sosok Yaya Moektio? Bagaimana perjalanan kariernya di industri musik Indonesia?
Biodata Yaya Moektio
- Nama lengkap: Yahya Karya Konsepsianto
- Nama panggung: Yaya Moektio
- Tempat lahir: Manado, Indonesia
- Tanggal lahir: 30 Agustus 1957
- Meninggal: 8 Desember 2025 (usia 68 tahun)
- Istri: Enny
- Anak: Rama Yaya Moektio, Dimas Moektio
- Pekerjaan: Musisi, Drummer
- Karier: 1970-sekarang
Profil Yaya Moektio
Yaya Moektio telah dikenal luas sebagai drummer rock dengan gaya permainan yang khas, penuh karakter, dan memiliki ketepatan ritme yang terjaga. Sosoknya dihormati di dunia musik Indonesia.Karier musik Yaya Moektio dimulai sejak tahun 1970-an. Selama perjalanan panjang itu, ia sempat bergabung dengan sejumlah band besar Indonesia, di antaranya God Bless dan Gong 2000. Selain piawai memainkan musik rock, Yaya juga menunjukkan kemahirannya dalam genre pop dan jazz.
Eksplorasi Genre dan Kolaborasi
Pada tahun 1982, kelompok jazz Gold Guys mengundangnya untuk menggantikan drummer mereka yang berhalangan. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1985, musisi jazz Indra Lesmana mengajaknya tampil di Taman Ismail Marzuki. Dalam kesempatan itu, Yaya Moektio diminta membawakan repertoar jazz-rock ala Bill Brufford, yang berhasil ia mainkan dengan sangat baik.Di ranah musik pop, Yaya Moektio pernah bekerja sama dengan Harry Sabar untuk mengiringi sejumlah penyanyi dari DD Record, seperti Helly Gaos dan Herlin Widhasmara. Ia juga sempat mengisi permainan drum dalam album milik Endar Pradesa pada akhir 1970-an.
Kiprah di Band-Band Legendaris
Jejak Yaya Moektio di dunia band sangat berwarna. Pada tahun 1977, ia bergabung dengan Silver Train, grup yang dibentuk Deddy Stanzah untuk mendukung album solonya Gadis Dalam Rock. Formasi Silver Train saat itu terdiri dari Yaya (drum), Harry Minggoes (bass), dan Agustin (gitar elektrik).Setahun kemudian, pada tahun 1978, Mohammad Nooer Arumbinang dari Prambors Rasisonia mendirikan Prambors Band sebagai homeband untuk kegiatan off-air radio Prambors. Yaya Moektio menjadi salah satu anggota bersama Oding Nasution (gitar), Dondy SM (keyboard), dan Sudibyo (bass). Band ini menghasilkan sejumlah album, di antaranya Jakarta Jakarta, 10 Pencipta Remaja, Sebentuk Keresahan, dan Kemarau II. Memasuki awal 1980-an, Yaya bersama Oding Nasution, almarhum Freddie Tamaela, Harry Minggoes, dan Debby Nasution membentuk Batara Band yang berfokus sebagai tribute band Genesis. Dua tahun kemudian, Batara Band berevolusi menjadi Cockpit Band dengan formasi Yaya Moektio (drum), Oding (gitar), Roni Harahap (keyboard), dan Harry Minggoes (bass). Hingga kini, Cockpit tetap dikenal sebagai impersonator Genesis yang solid.
Pada tahun 2000, gitaris legendaris Ian Antono mendirikan Gong 2000 dan mengajak Yaya bergabung bersama Akhmad Albar (vokal), Donny Fattah (bass), dan Harry Anggoman (keyboard).
Selain itu, Yaya Moektio juga sempat kembali ke bersama rekan-rekannya tersebut dalam band God Bless untuk merilis album 36th pada tahun 2009. Pada awal tahun 2012, posisinya sebagai drummer God Bless digantikan oleh Fajar Satritama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News