Dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan pada 6 Desember 2014, Paul McCartney, rekan Lennon di The Beatles, mengeluarkan pernyataan bernada geram tentang kepergian sang sahabat.
"Ada kepahitan di The Beatles. Ketika Lennon terbunuh, kami adalah teman. Kami biasa saling mengontak dan bertukar resep membuat roti dan berbincang hal lainnya," tutur McCartney yang dilansir NME, Senin (8/12/2014).
"Saya sedang di rumah saat dia meninggal. Saya mendapat telepon dan itu sangat mengerikan. Saya tidak bisa menerima kepergiannya. Saya sangat terkejut. Saya sangat sedih menerima kenyataan tidak bisa melihatnya lagi. Pelaku pembunuhan itu sangat amat berengsek. Dia (membunuh) tanpa motivasi politik," kecam pria yang akrab disapa Macca itu.
Nasi telah menjadi bubur. Peristiwa tersebut pun telah berlalu. Pascakematian Lennon, para penggawa The Beatles melanjutkan hidup masing-masing. Sang pembunuh, Mark Chapman, kini masih mendekam di sel tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News