Melihat Hendrix membanting dan membakar gitar membuat Yngwie kecil terpesona."Di hari Jimi Hendrix meninggal dunia, lahirlah gitaris Yngwie," seperti dikutip dalam website Yngwie Malmsteen.
Tiga tahun kemudian, Yngwie mendirikan band pertamanya Track on Earth bersama teman sekolahnya. Di usia 12 tahun, Yngwie, yang bernama asli Lars Johan Yngve Lannerbäck, mengambil nama gadis ibunya 'Malmsten' sebagai nama belakangnya.
Yngwie menjadi terobsesi dengan musik hingga ia memutuskan akan keluar dari sekolahnya. Namun karena sebetulnya ia anak yang cerdas, pihak sekolah memutuskan agar Yngwie melanjutkan pendidikannya di sebuah konservatorium (sekolah musik)."Aku tidak tahu apa yang kulakukan di sana. Sangat mengerikan, karena guruku akan menghabiskan berjam-jam membedah komposisi musik orang-orang seperti Franz Schubert dan Robert Schumann. Membahas bagaimana kehidupan komposer pada saat itu mungkin telah menyebabkan dia menulis C# di sini bukan sekadar C," kenang Yngwie sambil tersenyum.
Di sekolah itulah Yngwie mendapat gemblengan dalam mengolah musikalitasnya."Salah satu ujian yang diberikan guruku adalah tes untuk pitch yang sempurna. Untuk mengikuti tes ini, Anda harus duduk dan mendengarkan musik yang dimainkan pada piano. Anda harus menuliskan chord-chord apa saja yang dipakai. Tak ada masalah buatku. Sangat menantang, tapi aku bisa melakukannya. Semua kelas yang kuikuti, tak ada praktek bermain musik di sana. Hanya teori dan diskusi analitis. Anda bisa bayangkan? Bagaimana Aku yang baru berusia 14 tahun harus melewati hal itu."
Di sekolah inilah Yngwie mengenal musik Niccolo Paganini yang disebutnya sebagai pengaruh utamanya dalam bermusik, bukan Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore atau Bryan May.
"Dari semua pengaruh musik saya, pemain biola klasik Niccolo Paganini ada di daftar paling atas," ungkap Yngwie.
"Paganini hidup di akhir abad ke-18, jauh sebelum imej menjadi sama pentingnya dengan musik yang dihasilkan. Ia memiliki daya tarik pribadi yang luar biasa, ditambah dengan teknik yang benar-benar sulit untuk ditiru. Itulah yang membuatnya menjadi bintang rock bonafide pertama di dunia," ujar Yngwie.
Paganini lahir pada 1782 di Genoa, Italia. Di usia 20 tahun, ia sudah jadi pemain biola paling terkenal pada zamannya. Dia membuat penonton dan kritikus terkesima dengan aksi panggungnya yang karismatik, musiknya yang seolah datang dari dunia lain dan gayanya yang flamboyan.Paganini dikenang karena pengaruhnya pada komponis yang lahir kemudian seperti Liszt dan Chopin. Seperti Paganini, mereka menggunakan keterampilan dalam menguasai alat musik sebagai tantangan teknis dalam mengembangkan ekspresi yang lebih luas dalam karya mereka.
"Terlepas dari musikalitas dan teknik yang cemerlang, Paganini membuktikan bahwa musisi besar tidak harus mengorbankan keterampilannya demi sebuah pertunjukkan musik yang indah. Karena dia, saya selalu berusaha untuk membuat penampilan saya semenarik mungkin secara visual tanpa mengorbankan integritas musik saya," kata Yngwie.
Sampai hari ini, Yngwie masih tak percaya dapat belajar di konservatorium itu pada usia yang masih sangat muda. "Aku ingat diberi selembar kertas (formulir pendaftaran, aku kira) yang kuberikan pada seseorang dalam bangunan tua abad ke-18 yang suram yang dipenuhi patung-patung dengan lantai marmer hitam di koridornya yang panjang. Seperti di film horor. Itu bukan sekolah biasa, didukung oleh Royal Academy of Music. Tidak akan mengejutkan bagiku jika sekolah itu masih ada sekarang, tak berubah sedikitpun walaupun telah berdiri 'satu juta' tahun yang silam," pungkasnya.(Guitar World).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
