Holding Absence (Foto: Instagram @holdingabsence)
Holding Absence (Foto: Instagram @holdingabsence)

Band Ini Geram, Musiknya Ditiru AI dan Lebih Ngetop Lagu Tiruan AI Itu di Spotify

Agustinus Shindu Alpito • 02 Oktober 2025 14:57
Jakarta: Grup rock asal Cardiff, Wales, Holding Absence menyerang "band" AI yang telah menyalip angka pendengar bulanan mereka di layanan musik digital Spotify. Hal ini terungkap dari unggahan X/Twitter vokalis Lucas Woodland.
 
Pada Rabu (1/10), vokalis Holding Absence Lucas Woodland membuat cuitan yang memprotes bagaimana sebuah band non-manusia bisa menyalip mereka di Spotify dalam waktu dua bulan. Hal yang mengejutkan lagi, Lucas mengungkap bahwa grup tersebut mengambil sampel musik bandnya, Holding Absence.
 
“Jadi, sebuah ‘band’ AI yang mengutip kami sebagai pengaruh (yaitu, mencontoh musik kami) baru saja menyalip kami di Spotify, hanya dalam waktu DUA bulan,” ungkap akun X @Lucaswoodland.
 
Baca juga: Legenda Kelam Malin Kundang, Film Terbaru Joko Anwar Angkat Tema Trauma Antar-Generasi

Vokalis itu juga menambahkan, “Ini mengejutkan,  ini mengecewakan, ini menghina—yang paling penting—ini adalah panggilan untuk segera sadar.”

Di akhir cuitannya, ia mendorong para pengikutnya untuk menentang musik buatan AI. Jika tidak, band-band seperti mereka terancam lenyap. 
 
Band Ini Geram, Musiknya Ditiru AI dan Lebih Ngetop Lagu Tiruan AI Itu di Spotify
Cuitan Lucas Woodland (Foto: X/Twitter)
 
Mengutip dari NME, ‘band’ AI tersebut adalah Bleeding Verse. Hal ini juga terkonfirmasi melalui deskripsi kanal YouTube mereka yang menulis “terinspirasi dari artis-artis seperti Dayseeker dan Holding Absence”. Melansir dari akun Instagram resmi Bleeding Verse @bleeding_verse_group, mereka pun dengan jelas menulis “instrumentasi musik dan vokal dengan bantuan AI” meski liriknya dibuat dari “hati”.
 
Menilik dari layanan digital Spotify per hari ini (2/10), ‘band’ AI Bleeding Verse memiliki 904 ribu pendengar—meski baru debut pada Juli 2025—sedangkan Holding Absence, yang sudah aktif sejak 2019, hanya mendapatkan 851 ribu pendengar. 
 
Lagu teratas dari Bleeding Verse berjudul “'If You Loved Me Then” telah diputar lebih dari 2 juta kali di Spotify. Namun, lagu terbesar Holding Absence yang bertajuk “Afterlife” melampaui mereka dengan jumlah pemutaran keseluruhan hampir 100 juta kali.
 
Album Bleeding Verse yang pertama dan satu-satunya, I Became What You Broke, diunggah ke Spotify pada tanggal 25 Juli, mendahului serangkaian singel dan EP lain berjudul The Anatomy Of Hurt.
 
Holding Absence merilis album studio ketiga dan terbaru mereka, The Noble Art Of Self Destruction, pada tahun 2023 bersama label musik SharpTone. Bulan Juni tahun ini, mereka bekerja sama dengan grup rock Halocene dalam single kolaborasi “Bite My Tongue.”
 
Baca juga: Kisah Lucu di Balik Pernikahan Seiyuu Maaya Uchida dan Kaito Ishikawa

Tindakan Spotify dalam Melawan Musik AI

Kamis lalu (25/9), Spotify mengonfirmasi bahwa mereka sedang menindak tegas penggunaan kecerdasan buatan (AI) dengan menghapus 75 juta lagu spam dan menargetkan para peniru. Pernyataan yang bertajuk “Spotify Strengthens AI Protections For Artists, Songwriters, And Producers” juga menegaskan bahwa mereka akan terus mengeluarkan kebijakan untuk melawan teknologi AI di platform Spotify.
 
“Teknologi AI berkembang dengan cepat, dan kami akan terus meluncurkan kebijakan baru secara berkala,” ketiknya.
 
Hal ini menyusul sebuah laporan yang mengklaim bahwa lagu-lagu yang dibuat oleh AI telah diunggah ke profil Spotify milik musisi yang sudah meninggal tanpa izin.
 
Awal tahun ini, sebuah 'band' yang dibuat oleh AI bernama The Velvet Sundown menjadi berita utama setelah mendapatkan sekitar 400.000 pendengar Spotify bulanan—walau baru aktif kurang dari satu bulan. Seorang 'juru bicara' dari tindakan viral tersebut kemudian mengakui bahwa ia menjalankan sebuah tipuan yang ditujukan untuk "media".
 
Mengenai bagaimana The Velvet Sundown mendapatkan begitu banyak pendengar di Spotify, ia mengatakan: "Saya tahu kami masuk ke dalam beberapa daftar putar yang memiliki banyak sekali pengikut, dan sepertinya berkembang pesat sejak saat itu."
 
Sementara itu, layanan streaming Prancis Deezer baru-baru ini mengungkapkan bahwa 28 persen musik yang diunggah ke platform streaming sepenuhnya dibuat oleh AI.
 
Hal ini terjadi di tengah periode kontroversi teknologi AI dalam musik. Sebuah studi akhir tahun lalu memberikan peringatan keras bahwa orang-orang yang bekerja di industri ini kemungkinan besar akan kehilangan seperempat pendapatan mereka karena Kecerdasan Buatan selama empat tahun ke depan.
 

Respons Para Musisi Terkait Naiknya Musik AI 


Paul McCartney, Kate Bush, dan Elton John adalah beberapa artis besar Inggris yang mendesak Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk melindungi karya para pekerja kreatif. 
 
Baru-baru ini, musisi Kehlani mengecam seorang artis yang mendapatkan kontrak rekaman senilai $3 juta (Rp50 miliar) dari AI. Kritikus lain terhadap teknologi ini termasuk penyanyi Mac DeMarco dan SZA, sementara Björn Ulvaeus dari ABBA menyebut AI sebagai "alat yang hebat".
 
Kemarin (1/10), pendiri Spotify, Daniel Ek, mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO. Dia sebelumnya telah menerima reaksi keras karena masalah pembayaran artis.
 
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan