"Ada tiga pilar yang dibutuhkan untuk keroncong tetap ada. Pertama, insan musik keroncong dan penggemar harus yakin (keroncong) tetap maju. Ke dua pemerintah, meski kita tidak bisa mengandalkan. Yang ketiga stake holder (pemilik modal)," tegas Sundari saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, pada Rabu (1/4/2015).
Dalam kesempatan itu Sundari mengeluhkan sulitnya mendapat sponsor untuk menggelar acara-acara keroncong, padahal hal itu dibutuhkan untuk menjaga eksistensi keroncong.
Bersama Yayasan Keroncong Indonesia yang digagasnya, Sundari pun untuk pertama kalinya menggelar Pekan Keroncong yang akan dilangsungkan di Galeri Indonesia Kaya pada 7-12 April 2015. Dalam kesempatan ini, Sundari ingin mempertontonkan bahwa musik keroncong mampu melebur dengan musik-musik aliran lain.
"Enggak usah muluk-muluk (musik keroncong masuk industri musik populer). Musik keroncong tetap dihargai dan lestari sudah Alhamdulillah. Keroncong ini penggemarnya terkantung-katung. Percuma ada (banyak) festival (musik), kasih ruang dong untuk generasi muda (mengenal dan belajar keroncong). Kita yang sudah berumur ini mendorong saja," seloroh Sundari.
Pekan Keroncong akan dimeriahkan sejumlah penyanyi dari berbagai latar aliran musik, seperti Candil, Kunto Aji, Rieka Roeslan, hingga Ikke Nurjanah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News