Nadin Amizah (Foto: Instagram @cakecaine)
Nadin Amizah (Foto: Instagram @cakecaine)

Klarifikasi Soal Pernyataan di Pestapora, Nadin Amizah: "Saya Bisa jadi Idealis, Tapi Tidak Bodoh"

Medcom • 11 September 2025 13:39
Jakarta: Nadin Amizah mengunggah klarifikasi terhadap pidatonya di Festival Musik Pestapora 2025. Pidatonya yang mengkritik kapitalisme perusahaan besar yang mensponsori ruang musik pun menjadi bumerang di media sosial X. Karena polemik ini, Nadin buka suara di unggahan Instagram Story akun resminya @cakecaine.
 
“Menurut saya, tweet ini sudah menjadi bola liar yang terlalu besar,” ketik Nadin saat sambil menunjukkan tulisan dari akun @dieralarasati. Lanjutnya, “dibawa ke berbagai platform sosial media dan digoreng tanpa orang-orang tau konteks kalimat lengkapnya,”
 
Akun @dieralarasati mengkritik pidato Nadin yang ia rasa terkesan hipokrit. Akun tersebut merasa bahwa kritik Nadin terhadap kapitalisme perusahaan berbanding terbalik dengan uang yang harus dikeluarkan untuk mengundangnya tampil. Ia mengaku kalau untuk mengundang Nadin Amizah tampil selama 45 menit, perlu uang sebesar Rp90 juta.
 
Baca juga: Rumah Nana Mirdad Terdampak Banjir Bali, Tembok Jebol

“Nadin Amizah ngasih speech ‘Saatnya kita kembalikan ruang-ruang kecil untuk pelaku musik tanpa sponsor-sponsor raksasa,’ manggil elu manggung 45 menit aja 90 juta (rupiah), Nadinnn. Belom pada pake riders, sponsor middle paling minta dibarter produk. Mau lu dibayar pake shampoo Emeron 3 dus?” tulis akun tersebut.

Kemudian, Nadin mengutip kembali omongannya di Pestapora yang menekankan kalau perusahaan yang dimaksud adalah sponsor pro genosida dan para industri ekstraktif merugikan. Ia setuju bahwa mungkin atau tidaknya sponsor sebuah brand besar yang secara diam-diam bermasalah adalah sesuatu yang tidak bisa dikendalikan.
 
“Saya bisa jadi idealis, tapi saya tidak bodoh. Tidak ada dalam kalimat saya satupun yang bilang bahwa membuat acara tanpa sponsor itu mungkin maupun mudah. Sekali lagi saya garis bawahi, saya tidak pernah bilang apapun tentang membuat event TANPA SPONSOR,” lanjutnya.
 
Klarifikasi Soal Pernyataan di Pestapora, Nadin Amizah: Saya Bisa jadi Idealis, Tapi Tidak Bodoh
 
Nadin Amizah tidak menutup kemungkinan bagi para pembuat acara musik yang menjunjung prinsip dan nilai untuk berusaha mencari sponsor yang bukan pro genosida dan industri ekstraktif merugikan. Ia mengaku memang tidak mudah mencari sponsor yang tidak terafiliasi di kondisi ekonomi sekarang tapi masih mungkin. Namun, ia tidak percaya ini menjadi jalan yang ditempuh mereka yang hanya meraup keuntungan terbesar saja.
 
“Saya masih percaya bahwa saat sebuah acara mempunyai nilai di dalamnya dan bukan serta-merta dibuat untuk meraup keuntungan maksimal saja, bahwa penempuhan jalan mencari sponsor yang bukan pro genosida dan industri ekstraktif merugikan itu memungkinkan. Mudah? Tidak, tapi juga tidak jawabannya untuk semua brand di saat ekonomi ini. Tapi mungkin? Iya,” jujurnya.
 
Baca juga: Dewa Prada, Desainer Bali yang Diajak Kolaborasi Vokalis Bring Me The Horizon

Nadin juga secara spesifik menyebut Diera Larasati telah melakukan tindakan tercela dan datang dari rasa benci. Diera Larasati sebagai orang pertama yang membuat unggahan itu dengan sengaja meninggalkan hal terpenting dari pidato Nadin. Nadin mengaku kalau kita tidak pernah bisa melihat secara hitam putih untuk hal -isme. Namun, ia menegaskan bahwa ia akan selalu menggunakan suaranya untuk hal-hal yang ia anggap benar. Ia juga menambahkan kalau kontroversi sponsor bukanlah sesuatu yang harus diargumentasi karena itu delusional.
 
Setelah polemik sponsor perusahaan tambang PT Freeport Indonesia pada Festival Musik Pestapora 2025, sejumlah musisi mundur sebagai bentuk protes seperti Hindia, Sukatani , Feast, dan Nadin Amizah. Namun, Nadin tetap hadir di panggung untuk mengkritik para perusahaan sponsor yang kapitalis.
 
“Saat aku memutuskan bahwa, ‘Oke, mungkin hari ini aku nggak manggung. Tapi, berarti aku harus tidak manggung juga di semua acara-acara yang ada brand terafiliasi lainnya,’ Ini adalah 80% dari acara yang masih ada di Indonesia,” ucapnya di panggung.
 
Nadin meminta kepada Kiki Ucup, Festival Director Pestapora 2025 dan para pembuat acara di Indonesia untuk mengembalikan ruang musik kepada pelaku musik tanpa adanya sponsor afiliasi itu.
 
“Yang aku pingin saat ini hari ini, terutama kepada Ucup dan juga teman-teman yang masih membuat acara-acara besar di Indonesia adalah, ‘Bagaimana kalau kita kembalikan ruang-ruang kecil yang kita punya sebagai pelaku musik di mana kita tidak membutuhkan sponsor-sponsor raksasa yang pada akhirnya brand-brand besar itu pasti adalah brand-brand yang tidak adil?’”
 
Nadin Amizah juga menceritakan bagaimana ia dan timnya mampu untuk menciptakan konser tanpa campur tangan para sponsor raksasa. Nadin merasa tidak apa kalau gantinya, acara menjadi kecil dan terbatas. Ia merasa itu mungkin yang sedang dibutuhkan orang-orang saat ini: konser musik tanpa afiliasi bisnis kapitalis raksasa.
 
“Gini, kalo gue bisa bikin, aku tuh kan masih sering ya teman-teman, bikin acara showcase, bikin acara konser, gue bisa kok nggak pakai sponsor brand-brand tersebut. Gue yakin lu juga bisa. Kalau memang harganya adalah acara menjadi lebih kecil. Gimana kalau memang sebagai manusia kita membutuhkan ruang-ruang yang lebih kecil dari ini semua? Di mana kita masih bisa lebih terkoneksi dengan musik tanpa ada bisnis yang terlalu raksasa, tanpa ada kapitalisme, yang merugikan kita semua."
 
“Aku tahu kapasitas aku terlalu kecil buat ngomongin ini semua tapi aku harap perjuangan kita tetap sama. Perjuangan kita untuk kita semua,” tutupnya di panggung Pestapora 2025.
 
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan