Kabar kolaborasi ini makin ramai dibicarakan setelah Prada membagikan tangkapan layar percakapannya dengan Oliver melalui DM Instagram. Tak hanya itu, sang vokalis BMTH juga terlihat mengunggah foto mirror selfie mengenakan jaket rancangan Prada, sebuah momen yang baginya terasa seperti mimpi yang jadi nyata.
Dalam wawancara eksklusif bersama Medcom.id, Prada mengungkap bahwa ini bukan kali pertamanya bekerja sama dengan Oliver. Sejak 2022, ia sudah pernah menjalin kolaborasi sebagai graphic designer untuk salah satu T-Shirt Drop Dead.
"Untuk design yang di keluarin Drop Dead tahun 2022 itu bukan request dari Oliver, tapi gue buat pre-made design yang siapa aja bisa beli. Nah pas tahun itu lagi ada ngerjain project sama dia, tapi dia tertarik beli yang gue jual buat khalayak umum dan dia yang beli design itu," ungkap Dewa Prada kepada Medcom.id pada Rabu, 10 September 2025.
Setelah mengawali karier sebagai graphic designer, Prada pun perlahan belajar lebih dalam ke dunia fashion. Ia mulai merebranding ulang karya-karya miliknya ke arah konseptor atau fashion designer. Pria berusia 25 tahun ini pun fokus merancang karyanya ke arah gaya minimalist luxury—lebih sederhana secara tampilan, namun tetap kaya akan detail.
baca juga:
|
Sempat Ghosting Oliver Sykes
Prada mengungkap, dirinya kembali dihubungi oleh Oliver lewat fitur chat DM Instagram pada 2024 setelah ia mengunggah reels portofolio karyanya di Instagram."Waktu itu, gue bikin reels portofolio yang gue kerjain untuk client-client lain, dan Oliver nge-DM gue 'lagi' untuk ngebuat beberapa pieces dengan style gue sendiri," tutur Prada.
Lucunya, Prada mengaku sempat meng-ghosting Oliver selama setahun penuh dikarenakan kesibukan dari pekerjaan lain.
"Tapi fun fact, waktu itu Oliver gue ghosting setahunan, iya gue ghosting hahaha. Gue iyain awalnya, cuma gak gue bikinin buat dia. Karena saat itu kerjaan gue numpuk banget. Setelah setahun gue coba iseng kirim hasil yang gue bikin ternyata dia nungguin dan tetep mau respon. Bahkan responnya sangat-sangat bagus bagaimana dia menilai karya yang gue buat," lanjutnya.
Kini, kolaborasi itu justru berlanjut lebih serius. Oliver bahkan memberi nomor kontak pribadinya agar komunikasi bisa lebih intens tanpa lewat DM Instagram.
"Setelah itu, gue disuruh bikin more and more dan malah dikasih kontak pribadinya, jadi sekarang kita komunikasi udah gak lewat DM. Dia ngasih kontak pribadi biar lebih gampang brainstorming berdua untuk sesuatu yang sedang atau akan kita kerjain," ucap Prada.

Selama proses kreatif, Prada juga menceritakan bahwa dirinya mendapatkan kebebasan penuh oleh Oliver dalam proses kreatif membuat rancangan design Drop Dead.
baca juga:
|
"Gue dikasih kebebasan penuh sama Oliver, mungkin dia tertarik sama style yang gua terapin. Itu jacket udah nyatu banget sih sama style gue. Nah kalau kalian sadar, itu siluet depan jaketnya itu gue pikirin banget, kalau kalian jeli itu harusnya ngebentuk logo dropdead lama dimana siluet atas ada 2 garis, dan kantongnya ngebentuk lingkaran logo lamanya," ungkap Prada.
Dari Fans Menjadi Rekan Kolaborasi
Bagi Prada, kolaborasi ini begitu berharga karena ia tumbuh besar sebagai penggemar Bring Me The Horizon. Sejak masih duduk di bangku sekolah SMP, ia terbiasa mendengarkan band-band emo dan pop punk seperti Sleeping With Sirens serta Pierce The Veil. Namun, perkenalan dengan album Sempiternal (2013) membuatnya jatuh hati pada BMTH.
"Gue inget banget dulu temen gue yang ngenalin BMTH ke gue. Dulu gue lebih ke Sleeping With Sirens sama Pierce The Veil waktu jaman SMP. Ada temen gue ngenalin album Sempiternal ke gue, akhirnya dari Sempiternal gue tertarik sama BMTH dan malah ngulik album-album sebelumnya," kenangnya.
“Sempiternal ngasih banyak kesan dan memori, tapi album There’s Is A Hell Believe Me I’ve Seen It gue juga suka. I think both for my favorite haha. Kalau untuk track favorit bagi gue itu ‘It Never Ends’,” lanjutnya.
Prada bahkan masih ingat betul momen ketika pertama kali dirinya di-follow oleh Oliver Sykes di Instagram. Ia mengaku sempat tak percaya dan sedikit syok.
"Inget banget gue dulu pas pertama kali di follow Olive Sykes, kaya ini beneran gasi? haha sampe tangan gemeter brooo," ungkapnya penuh kesan.
Designer Merchandise untuk Band Thornhill

Tak hanya dengan BMTH, Prada juga terlibat dalam merang desain merchandise untuk band nu-metal asal Australia, Thornhill.
Prada pun menceritakan awal mula pertemuan mereka hingga akhirnya bisa menjalin kerja sama dan bahkan sekarang menjadi salah satu bagian dalam Thornhill yang bertanggung jawab untuk merancang jersey, T-Shirt, hingga konsep cool merch yang selaras dengan branding dari band tersebut.
"Saat itu mereka lagi bener bener butuh designer yang bisa merancang bukan sekedar merch-merch biasa. Mereka kan ngebranding bandnya ke arah fashion, nah kebetulan mereka nemuin gue. Bahkan bisa dibilang sekarang gue ada di dalam band itu untuk merancang atau menuhin kebutuhan cool merch untuk bandnya," terang Prada.
"Mereka semua jadi temen gue sekarang, khususnya Ben Thornhill, my best haha. Bahkan dia support banget ke gue sekarang, baju brand gue dipakai manggung sama dia, respect!," ujarnya.
Pesan untuk Desainer Muda
Di akhir perbincangan, Dewa Prada pun menitipkan pesan untuk para desainer muda di Indonesia agar berani menampilkan karakter orisinal dalam karyanya agar dilirik pasar internasional.
"Pesan gue satu, JANGAN FOMO STYLE. Kalau mau punya ciri khas, lo harus yakin bahwa ciri khas yang lo bawa bisa lo kembangin. Jangan ikut-ikutan apa yang lagi trend terus lo juga harus libas itu, nopee! Lo bakal dikenal karena lo punya karakter tersendiri. I would say: Stop chasing waves (trends). Start the riot!!!," pesan Prada.
Bagi Sobat Medcom yang ingin melihat karakter design atau tertarik untuk membeli karya dari Dewa Prada, kalian bisa mampir di brand fashion-nya di Instagram @neothicofficial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News