Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu dini hari, 23 Juli 2025, Budjana menyampaikan kegelisahannya soal maraknya festival jazz yang justru diisi oleh musisi non-jazz. Ia menyebut, ini adalah pertama kalinya ia melihat diskusi soal jazz sampai menembus laman-laman gosip.
“Saya coba urun pendapat. Mungkin baru kali ini pro-kontra soal jazz sampai masuk laman gosip. Saya yakin ini karena pernyataan datang dari ikon jazz negeri ini, Indra Lesmana,” tulis Budjana.
Tak sekadar mengomentari, Budjana secara terang-terangan menyatakan setuju dengan kritikan Indra Lesmana yang dilayangkan kepada promotor musik Prambanan Jazz.
Menurut gitaris berusia 61 tahun itu, banyak festival jazz kini mulai bergeser terlalu jauh dari akar musiknya, padahal di sisi lain, geliat musisi jazz Tanah Air justru sedang berkembang pesat.
baca juga:
|
"Sebagai musisi, saya sangat setuju dengan pendapat Indra, karena semakin banyak festival jazz yang menampilkan line-up yang bukan jazz, padahal progres musisi jazz semakin banyak di negeri ini," lanjutnya.
Sebagai contoh, Budjana pun lantas menyinggung kegiatan Jazz Camp yang diinisiasi oleh para musisi jazz Tanah Air. Menurutnya, dari kegiatan tersebut terlihat bahwa begitu banyak bakat muda potensial yang seharusnya bisa tampil dan bersinar di festival jazz yang ada di Indonesia.
"Dengan melihat langsung Jazz Camp yang dibuat oleh temen-temen musisi, terlihat banyak banget musisi-musisi bagus dari generasi muda yang muncul. Harusnya festival-festival tetap prioritas ke penampil jazz-nya atau berimbang," terang Budjana.
Tanggapan Dewa Budjana Terhadap Respon Promotor Prambanan Jazz
Usai mendapat kritikan tajam dari musisi Indra Lesmana, Anas Syahrul Alimi selaku promotor Prambanan Jazz pun buka suara. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @anas_alimi, Anas menanggapi kritik tersebut dengan tulisan bertajuk “Maafkan Kami yang Selalu Bersalah di Bulan Juli”, yang ia unggah pada Kamis, 10 Juli 2025.baca juga:
|
Dalam pernyataannya, Anas menyebutkan bahwa kehadiran musisi pop seperti JKT 48, GIGI, hingga Juicy Luicy di panggung jazz bukanlah bentuk “pengkhianatan”, melainkan sebuah siasat agar festival musik jazz di Tanah Air tetap relevan dan berkelanjutan, dan menghidupi para orang yang terlibat di festival.
"Jika kami mengundang musisi pop ke panggung jazz, itu bukan pengkhianatan. ltu siasat agar festival ini hidup dan semua yang hidup di baliknya tetap makan," tulis Anas.
Lebih lanjut, Anas pun sempat menyebutkan dan memberi contoh bahwa beberapa festival jazz internasional bahkan menyandingkan musisi jazz dengan nama-nama musisi besar dari ranah pop dan rock di line-up festival mereka.
"Di North Sea Jazz, Herbie Hancock berbagi panggung dengan John Legend. Di Montreux Jazz Festival, Prince dan Radiohead berbagi roh dengan Ella Fitzgerald," lanjutnya.
Namun, tanggapan Anas ini pun kembali memancing komentar dari Dewa Budjana. Ia merasa perbandingan line-up di Prambanan Jazz yang dibuat oleh Anas kurang relevan jika dibandingkan dengan festival jazz internasional.
"Saya kurang setuju dengan tulisan, 'Maafkan kami yang selalu bersalah di bulan Juli', dengan membandingkan line-up Herbie Hancock & John Legend, yang tentu sangat berbeda dengan penampil yang ada di Prambanan Jazz," tegasnya.
Sebagai penutup, Dewa Budjana pun memberikan saran untuk Anas Alimi, agar promotor Prambanan Jazz lebih bijak dalam mengkurasi line-up musisi. Ia pun berharap, ke depannya Prambanan Jazz dapat menambah porsi musisi jazz Tanah Air dan menyeimbangkan musisi pop yang masih layak dan bisa tampil dengan format musik jazz.
"Nama Prambanan Jazz tentu sudah sangat bagus, dan menurut saran saya buat Mas Anas: tinggal menambah porsi musisi jazz-nya lebih berimbang, dan beberapa nama pop yang masih mungkin bisa tampil dengan format jazz—tidak harus memaksakan kelompok yang sangat jauh secara style personilnya," tutup Dewa Budjana.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id