Bad Bunny (Foto: Instagram @badbunnypr)
Bad Bunny (Foto: Instagram @badbunnypr)

Pengumuman Bad Bunny Sebagai Headliner Super Bowl 2026 Tuai Kontroversi

Medcom • 01 Oktober 2025 23:42
Jakarta: Ajang National Football Team (NFL) tahun ini mengumumkan musisi asal Puerto Riko Bad Bunny sebagai pengisi utama pertunjukan babak tengah (halftime show) untuk Super Bowl ke-60. Pemilihan Bad Bunny sebagai headliner ini mendorong berbagai komentar dari netizen, termasuk ajakan boikot.
 
Pada hari Senin (29/9), akun X resmi NFL @nfl mengumumkan video Bad Bunny yang sedang duduk di tiang gawang rugbi sebagai headliner Super Bowl 2026. Bersamaan dengan video itu, keterangan unggahan tersebut melakukan mention kepada akun X Bad Bunny @sanbenito beserta tanggal dan lokasi Super Bowl LX. 
 
Ajang tahunan ini kemungkinan besar dilakukan di Stadion Levi’s di Santa Clara, California. Stadion ini adalah stadion kandang dari klub rugbi San Francisco 49ers. 

“Apa yang aku rasakan sangat melampaui diriku. Ini untuk mereka yang datang sebelumku dan berlari sejauh mungkin sehingga saya bisa masuk dan mencetak ‘touchdown’. Ini untuk orang-orangku, budayaku, dan sejarah kita” ungkap Bad Bunny.
 
Pengumuman headliner tersebut memicu banyak komentar dari berbagai netizen. Sikap Bad Bunny yang progresif serta kritis sebagai orang Latin mengundang berbagai komentar netizen X yang ingin memboikot Super Bowl ke-60 jika mereka tidak segera membatalkan Bad Bunny sebagai headliner utama. Beberapa di antara mereka menuduh Bad Bunny sebagai panutan yang tidak baik hingga adanya ritual satanik.
 
“Hey @NFL, ini bukan panutan yang aku inginkan untuk anak-anakku. Mungkin kalian harus pikirkan lagi jalan yang kalian pilih karena sebagian besar dari masyarakat tidak mau omong kosong ini. Orang yang mereka pilih untuk halftime show tahun ini. Apakah kalian akan menonton?” tulis akun X @sadie_nc sambil mencantumkan foto Bad Bunny mengenakan gaun dan pakaian berwarna merah muda.
Baca Juga :

Belum Setahun, Kendall Jenner dan Bad Bunny Dikabarkan Putus


“Sepertinya, sudah saatnya orang-orang memboikot @NFL. Saya paham kita cinta rugbi kita. Tapi, terkadang kita harus mengambil sikap. Pertama, aksi berlutut (untuk Black Lives Matter). Kemudian, ‘transgender’ dan pemandu sorak pria. Sekarang, Bad Bunny, pertunjukan drag satanik untuk hiburan halftime. BOIKOT NFL,” ketik akun X @notwokenow.
 
“Katakan tidak pada @NFL, katakan tidak pada kesadaran, katakan tidak pada ritual satanik, katakan tidak pada Bad Bunny! #BoycottNFL,” ucap akun lain.
 
Terlepas dari ajakan boikot, beberapa netizen turut merasa senang dengan representasi Amerika Latin di ajang Super Bowl ke-60. Bahkan, Jay Z dan Bruno Mars turut memberikan komentar tentang terpilihnya Bad Bunny sebagai headliner tahun 2026.
 
“Apa yang Benito telah lakukan dan terus lakukan untuk Puerto Riko sangat menginspirasi. Kita merasa terhormat bisa melihatnya di panggung terbesar dunia,” ucap Jay Z, dikutip dari The Rolling Stones.
 
“Hajar mereka, Bad Bunny!” ketik Bruno Mars melalui akun X-nya @brunomars.
 
“Bad Bunny adalah warga negara Amerika Serikat dan Puerto Riko berada di wilayah kekuasaan AS. 45 juta warga Amerika berbicara Spanyol. TETAPLAH MARAH,” ketik akun @0liviajulianna.
 
“Kalian sadar tidak seberapa besarnya ini. Dia menolak untuk melakukan tur ke Amerika Serikat karena ICE tapi dia malah memilih untuk tampil di acara terbesar, alias halftime (Super Bowl). Dia jelas akan membuat pernyataan politik,” ungkap akun @wizardsofsel.
Baca Juga :

Noel Gallagher Kritik Penampilan Kendrick Lamar di Super Bowl 2025


Benito—nama asli Bad Bunny—beberapa kali mengungkap ketakutannya terhadap imigrasi dan bea cukai Amerika Serikat (ICE) yang sedang gencar mendeportasi imigran, terutama orang-orang Latin.
 
Melalui wawancara bersama majalah i-D pada awal September (10/9), penyanyi berdarah Puerto Riko ini menjelaskan alasannya tidak memasukkan Amerika Serikat sebagai salah satu pemberhentian konser untuk tur global DeBÍ TiRAR MáS FOToS 2026. Konser ini sebagian besar berhenti di negara-negara Amerika Latin dan Eropa, serta beberapa kota di benua Australia dan Asia.
 
“Ada banyak alasan aku tidak mengadakan konser di Amerika Serikat. Tidak ada di antaranya karena kebencian, aku sudah pernah tampil di sana berkali-kali,” ungkapnya.
 
Kemudian, ia menjelaskan kemungkinan institusi ICE yang hadir di konsernya jika ia tampil di Amerika Serikat. Mengetahui sebagian demografi pendengarnya adalah para orang Latin, terutama Puerto Riko, ia tidak ingin mengambil risiko.
 
“Tapi ada permasalahan dengan ICE keparat yang bisa saja muncul di luar (konser saya). Itu adalah hal yang kami bicarakan dan menjadi keresahan,” akuinya.
 
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan