Album Can Machines Fall In Love? digarap dengan cara lokakarya sejak Juni 2023. Keenam personel Maliq terlibat dalam proses penulisan dan aransemen. Drummer Widi Puradiredja mengaku bahwa dalam membuat album ini para personel Maliq tak ada beban tertentu. Mereka mengalir dalam mengerjakan aransemen musik.
| Baca juga: Sakti Beberkan Pemicu Keluar dari Sheila on 7 |
"Kami enggak terlalu mikir sebenarnya dari sisi lirik album ini akan jatuh cinta, apakah akan sedih-sedihan. Kami on the spot aja semuanya, apa yang relevan di anak-anak. Hampir semua lirik itu enggak ada yang datang mentahan. Pasti semua anak-anak relate sama penulisannya. Kalau dari sisi aransemen mengacu album 1-4. Kira-kira begini jenis musik Maliq," kata Widi.
Secara garis besar, judul album ini terinspirasi peran teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan yang mampu melampaui kerja-kerja kreatif manusia secara konvensional. AI perlahan menggantikan kerja manusia, tetapi apakah mereka benar-benar mampu memiliki perasaan seperti kita?
"Mungkin yang paling heboh saat ini adalah salah satunya bagaimana AI (Artificial Intelligence) bisa memengaruhi kreativitas, cara bekerja, dan cara berproduksi. Kami tidak membenci teknologi, namun menganggap perasaan masih suatu hal yang terkuat untuk sampai ke pendengar dan kami belum merasakan teknologi bisa menggantikannya," kata Widi.
Can Machines Fall In Love? sekaligus menjadi album yang menandai kerjasama kembali antara Maliq dan label Warner Music Indonesia. Sebelumnya, Maliq pernah berada di bawah naungan Warner Music Indonesia hingga album keempat mereka yang dirilis pada 2010.
| Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Vina di Cirebon yang Dibuat Film |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
