Layar resmi weverse (Foto: Laman situs resmi weverse)
Layar resmi weverse (Foto: Laman situs resmi weverse)

Majalah Weverse Rilis Pernyataan Resmi Terkait Dokumen Internal HYBE

Medcom • 11 November 2024 14:49
Jakarta: Majalah Weverse yang merupakan bagian dari platform Weverse baru saja mengeluarkan pernyataan resmi terkait laporan industri musik HYBE yang belum lama ini bocor dan viral mendapatkan berbagai reaksi keras di
 
Baca juaga{ Berita K-Pop Terbaru dan Terkini Hari ini - Medcom.id

 
Sebelumnya, dalam audit Komite Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Majelis Nasional pada, 24 Oktober, terungkap bahwa agensi HYBE memiliki laporan mengenai industri musik mingguan yang diedarkan untuk para eksekutif perusahaan.
 
Dokumen laporan itu memiliki total sekitar 18.000 halaman yang  
memuat komentar jahat tentang artis K-Pop dari berbagai agensi, dan sekitar 20 halaman laporan tersebut bocor di media sosial, yang mengakibatkan berbagai reaksi keras dari publik.

Atas kebocoran data itu, CEO HYBE Lee Jae Sang merilis pernyataan resmi yang berisikan permintaan maaf untuk publik. Ia mengakui bahwa konten tersebut sangat tidak pantas dan bersedia untuk tanggung jawab penuh.
 
Pada, 10 November, Majalah Weverse merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa mantan pemimpin redaksi mereka bertanggung jawab atas dokumen kontroversial itu. Namun, Majalah Weverse dengan tegas membantah bahwa tidak ada staf mereka yang mengetahui atau terlibat langsung dalam pembuatan dokumen tersebut.
 
Dalam pernyataan itu menjelaskan bahwa mantan pemimpin redaksi yang telah dicopot dari jabatannya telah mengerjakan dokumen itu secara terpisah, di luar dari pekerjaan di Majalah Weverse.
 
"Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran kepada para pengguna yang merawat majalah Weverse karena situasi yang timbul akibat dokumen pemantauan tersebut," tulis pihak Weverse yang dikutip dari Soompi, pada, Senin, 11 November 2024.
 
"Dokumen yang dimaksud ialah sesuatu yang dikerjakan oleh mantan pemimpin redaksi secara terpisah, sehingga staf Majalah Weverse bahkan tidak mengetahui keberadaan dokumen tersebut," lanjutnya.
 
Dokumen tersebut juga menjelaskan, bahwa para pekerja yang ikut bertugas dan terlibat langsung dengan mantan pemimpin redaksi Weverse, pekerjaan mereka telah ditangguhkan.
 
"Mantan pemimpin redaksi dicopot dari jabatannya dan dilarang terlibat lebih jauh dalam Majalah Weverse. Sedangkan untuk pekerja yang ditugaskan secara terpisah untuk memantau manta pemimpin redaksi, pekerjaan mereka juga telah ditangguhkan," terang pihak Majalah Weverse.
 
Terakhir, Majalah Weverse menegaskan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan dokumen kontroversial HYBE itu dan meminta maaf kepada pengguna platform Weverse, karena menimbulkan rasa tidak nyaman terkait rumor keterkaitan Weverse dengan dokumen kontroversial itu.
 
"Kami menyatakan dengan jelas bahwa Majalah Weverse tidak ada  hubungannya dengan dokumen pemantauan yang kontroversial tersebut, dan anggota tim Majalah Weverse menentang dokumen tersebut," tulis pihak Weverse.
 
"Kendati demikian, kami mohon maaf sekali lagi karena telah disebut-sebut dalam hal yang kurang mengenakkan ini dan menimbulkan rasa tidak nyaman kepada pengguna. Majalah Weverse berjanji untuk membalas para pembaca kami dengan konten yang lebih mendalam dan berlimpah di masa mendatang," tutup pihak Majalah Weverse.
 
(Basuki Rachmat)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan