Sosok yang dijuluki sebagai Prince of Darkness itu menghembuskan napas terakhir pada Rabu dini hari, 22 Juli 2025 WIB, setelah sekian tahun berjuang melawan penyakit Parkinson yang telah menggerogoti kesehatannya sejak lama.
Kepergian Ozzy terjadi hanya beberapa minggu setelah konser reuni perpisahan Black Sabbath bertajuk Back to the Beginning, meninggalkan luka mendalam bagi para personel band: Tony Iommi, Geezer Butler, dan Bill Ward, serta para penggemar setia mereka di seluruh dunia.
Sebelum berpulang, Ozzy Osbourne sempat mengenang salah satu masa terberat yang pernah ia alami dalam hidupnya, yaitu kehilangan sahabat sekaligus ikon musik rock, Lemmy Kilmister. Vokalis dan bassis Motörhead itu memang dikenal sebagai salah satu sosok terdekat dalam hidup Ozzy.
baca juga:
|
“Waktu Lemmy meninggal, gue bener-bener hancur,” kata Ozzy saat wawancara bersama NME pada tahun 2020 lalu.
Lemmy sendiri menghembuskan napas terakhirnya di usia 70 tahun akibat komplikasi penyakit serius, mulai dari kanker prostat, aritmia jantung, hingga gagal jantung kongestif.
Ozzy dan Lemmy memang memiliki ikatan persahabatan yang erat. Kematian sang frontman Motörhead ini pun menjadi pukulan berat bagi Ozzy yang mengaku sudah menganggap Lemmy sebagai saudara seperjuangan, baik di atas maupun di luar panggung.
“Dia orang yang baik. Dari penampilannya, orang mungkin mikir Lemmy cuma punya dua sel otak, tapi dia itu sebenernya pintar banget," lanjutnya.
Sang Prince of Darkness juga sempat membagikan kenangannya saat berkunjung ke apartemen Lemmy, yang ia deskripsikan seperti museum perang. Lemmy ternyata adalah kolektor benda-benda bersejarah, terutama pisau belati peninggalan tentara Nazi.
“Lo harusnya lihat apartemennya—gila sih! Kayak museum perang beneran. Gue dulu sering beliin dia belati Nazi pas lagi tur, terus gue bawa balik buat dia. Dia pasti punya kayak 10.000 belati Jerman di koleksinya," kenang Ozzy Osbourne.
Persahabatan mereka sudah terjalin sejak lama, bahkan sebelum karier Ozzy sebagai solois melejit. Ia menceritakan bahwa saat menggelar tur konser solo perdananya, Motörhead lah yang diundang menjadi band pembuka.
“Gue nggak akan pernah lupa, pas pertama kali gue tur solo ke Amerika, Motörhead jadi band pembukanya,” kenang Ozzy Osbourne.
Kini, setelah satu dekade kepergian Lemmy Kilmister, sang Prince of Darkness pun telah menyusul sahabat seperjuangannya itu.
Keduanya bukan hanya sekadar musisi, melainkan ikon yang telah membentuk fondasi penting dalam sejarah musik keras dunia. Persahabatan dan karya mereka akan selalu terpatri dalam ingatan penggemar dan sejarah panjang musik rock dan metal. Rest In Peace Ozzy Osbourne.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News