Melalui unggahan terbaru di akun Instagram resmi @pandawaragroup, mereka menyampaikan rasa syukur atas pencapaian yang telah diraih sekaligus membagikan kilas balik awal mula terbentuknya kelompok Pandawara.
"Selamat memasuki tahun ke-4 untuk Pandawara, dan tahun ke-8 untuk persahabatan ini," tulis Pandawara di Instagram pada Rabu, 7 Mei 2025.
Bagi Sobat Medcom yang mungkin belum terlalu familiar, Pandawara Group digawangi oleh lima pemuda asal Bandung, yaitu Agung Permana, Gilang Rahma, Muhammad Ikhsan, Rafla Pasya, dan Rifki Sa’dulah.
| baca juga: |
Nama mereka mulai mencuat ke publik setelah aktif membagikan video aksi pembersihan sampah di sungai melalui platform TikTok. Konten-konten mereka dengan cepat menyita perhatian karena menyoroti isu lingkungan secara nyata, kreatif, dan inspiratif.
Namun jauh sebelum dikenal luas seperti sekarang, persahabatan kelima anggota Pandawara sudah terjalin sejak tahun 2018, saat mereka masih duduk di bangku kelas 12 SMA.
Tak hanya sekadar menjalin pertemanan di lingkungan sekolah, mereka juga sempat merintis berbagai usaha kecil bersama. Mulai dari membuka jasa dekorasi sederhana untuk acara ulang tahun, menjalankan bisnis kedai kopi, jualan camilan online, sembako, menjual jajanan jagung susu, bahkan menjadi fotografer amatir, semua telah mereka coba dan lewati bersama.
Lahirnya Pandawara Group
Awal terbentuknya Pandawara Group ternyata dilatarbelakangi oleh peristiwa tragis yang menimpa salah satu anggotanya, Gilang Rahma. Pada 1 Maret 2020, Gilang menjadi korban tindakan kriminal berupa pembegalan brutal di Bandung. Ia diserang oleh sekitar 20 orang dalam kondisi mabuk dan bertindak anarkis, sesaat setelah pulang dari kedai kopi yang dikelola bersama Pandawara Group saat itu.Kala itu, Gilang pulang sendirian karena masing-masing anggota Pandawara membawa kendaraan sendiri. Naas, ia menjadi sasaran kekerasan dan ditemukan dalam kondisi terkapar dengan luka parah di bagian belakang kepala. Akibat serangan tersebut, Gilang sempat mengalami koma selama satu hari satu malam dan mengalami gejala amnesia ringan.
Peristiwa kelam ini menjadi titik balik lahirnya Pandawara Group. Kejadian ini menyadarkan mereka untuk menjalani hidup dengan lebih bijak dan bermakna.
"Kejadian tersebut jadi titik balik kita untuk jadi lebih berpikir dan lebih dewasa, sedikit demi sedikit mencoba berubah untuk menjadi manusia yang lebih baik juga lebih bermanfaat," tulis Pandawara di Instagram.
"Dari kejadian itu kita berpikir dan mendorong diri kita untuk terus bisa dekat dengan sang maha pencipta Allah Swt," lanjut mereka.
Selain insiden pembegalan yang menimpa Gilang, semangat sosial Pandawara Group juga tumbuh dari keresahan terhadap lingkungan sekitar mereka yang kerap dilanda banjir, terutama pada awal tahun 2022. Kondisi tersebut mendorong kelima sahabat ini untuk bergerak. Mereka prihatin melihat minimnya aksi nyata dari anak muda dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Berawal dari kepedulian itu, mereka mulai melakukan aksi bersih-bersih secara swadaya. Dengan peralatan seadanya, mereka turun langsung membersihkan sampah di lingkungan sekitar dan mendokumentasikan kegiatan tersebut dalam bentuk konten sederhana yang diunggah ke media sosial sebagai sarana kampanye.
"Seiring berjalannya waktu, media yang kami miliki berkembang semakin besar. Dan karena pertolongan Allah Swt, kami pun perlahan mendapat bantuan dari berbagai pihak," tulis Pandawara dalam unggahan mereka.
Dukungan positif dari masyarakat dan warganet pun terus mengalir. Hingga akhirnya, pada 5 Mei 2022, mereka resmi menamai gerakan sosial ini sebagai Pandawara Group, yang berarti "5 pemuda pembawa kabar baik."
"Inilah kami saat ini, Pandawara dengan segala kekurangannya, yang akan terus berkomitmen untuk kemajuan lingkungan negara Republik Indonesia," tutup Pandawara Group.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
