Candaan Gus Miftah kepada seorang penjual beberapa waktu lalu sempat viral. Dia kemudian mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan setelah memicu kontroversi.
Gus Miftah kemudian meminta maaf kepada publik dan penjual es teh yang viral. Sebagai sesama manusia, Qubil berharap permintaan maaf itu membuat Miftah instropeksi diri.
"Ya kalau menurut ane sih ya, Gus Miftah bagus ya untuk menyampaikan dakwah cukup menggembirakan, cukup memberikan edukasi yang baik untuk umat," kata Qubil di Jakarta.
| baca juga: Haru Istri Pertama Lihat Pak Tarno Pulang, Ungkit Peran Gus Miftah |
"Jadi ya kita maafin aja lah kalau masih mau ada punya niat baik, masih punya perbaikan insyaallah mudah-mudahan ke depannya kan jadi pembelajaran juga," lanjutnya.
Menurut Qubil, seorang figur publik memang memiliki tanggung jawab besar, terutama dalam menjaga lisan dan perbuatan. Hal itu dia sebut sebagai bagian dari amanah yang tidak semua orang bisa jalani.
"Harus menjaga lisan, menjaga perbuatan, harus menjaga akhlak itulah, makanya enggak semua orang yang dikasih amanah untuk menjadi seorang pendakwah menjadi seorang pemilik umat," ujarnya.
Dia berharap Gus Miftah belajar dari kejadian kemarin. Seandainya dia kembali menjabat sebagai utusan khusus presiden, Qubil yakin Presiden Prabowo punya pertimbangan lain.
"Terutama kita juga bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga untuk kita bisa menjaga lisan, untuk menjaga perbuatan, untuk menjaga akhlak kita. Ini jadi pelajaran yang berharga buat beliau dan kita ya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
